Tepat di hari Senin waktu setempat, diumumkan bahwa Thomas Cook bangkrut karena gagal mencapai kesepakatan dengan kreditur.
Dengan cadangan kas perusahaan yang terkuras, Kepala Eksekutif Thomas Cook Group, Peter Fankhauser mengungkap bahwa pemberi pinjamannya tidak lagi mau masuk. Fankhauser telah memperoleh pendapatan 8,3 juta pound (US$ 10,3 juta), termasuk 4,3 juta pound pada tahun 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bertanya, kenapa negara harus bertanggungjawab atas sebuah tindakan yang diambil seorang direktur perusahaan yang sudah dibayar mahal.
Dengan bayaran mahal, apakah para pemimpin perusahaan tersebut tak punya strategi pencadangan dana untuk mencegah kebangkrutan sejak awal?
Padahal menurutnya, sebuah perusahaan harusnya memiliki semacam asuransi atau dana cadangan untuk penanganan bencana yang bisa sewaktu-waktu terjadi.
"Anda perlu memiliki beberapa sistem yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk memastikan mereka bisa bertahan terhadap kemungkinan seperti ini (kebangkrutan)," tutur dia seperti dikutip dari reuters, Selasa (24/9/2019).
(dna/dna)