Padahal belanja modal dari kementerian dan lembaga sangat penting untuk mendorong rosa perekonomian. Apalagi saat ini ekonomi RI tengah terbebani gejolak ekonomi luar.
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani memberikan alasan, belanja modal memang memiliki karakteristik yang berbeda. Sehingga penggunaannya tidak bisa sembarangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Askolani menekankan bahwa pola belanja modal di Kementerian dan Lembaga itu sama dengan 4 tahun sebelumnya.
Tercatat realisasi belanja modal pada Januari-Agustus 2018 34,7%. Kemudian pada Januari-Agustus 201 33,4%, Januari-Agustus 2016 adalah 32,8%, dan Januari-Agustus 2015 adalah 22,5%.
"Itu sama polanya dengan 2017 dan 2018 jadi tidak ada perlambatan di 2019," tambahnya.
Dengan pola yang masih sama, dia juga yakni belanja modal sampai akhir tahun juga akan sama. Dia yakin belanja modal akan maksimal hingga akhir tahun.
"Jika dengan posisi yang sama maka pelaksanaan 2019 ini tidak jauh beda dengan 2018 bahwa belanja modal bsia 90-an%," tutupnya.
(das/dna)