Pembangunan SPBT di Dukuh Krajan, Desa Kaliputih, Kecamatan Kutowinangun ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Rini yang didampingi pejabat BUMN dan Pemkab Kebumen pada Rabu (2/10/2019).
SPBT yang akan dibangun di Dukuh Krajan, Desa Kaliputih, Kecamatan Kutowinangun ini merupakan SPBT pertama yang dibangun di wilayah Jawa Tengah. Hal tersebut bertujuan mengoptimalkan penjualan produk-produk pertanian sehingga memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
"Ini baru yang pertama di Jawa Tengah, tentu manfaatnya besar sekali. Gabah yang ada di Kebumen ini betul-betul di proses di Kebumen sehingga nilai tambah atau harga yang lebih tinggi itu bisa dinikmati oleh petani, itu juga harapannya Bapak Presiden," kata Rini di lokasi usai acara peletakan batu pertama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menyukseskan program itu, Kementerian BUMN menggandeng Bank Mandiri dan bekerjasama dengan Pertamina. Langkah ini menjadi wujud komitmen kedua BUMN tersebut dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Tanah Air.
"Saya menyambut baik sinergi ini. Terima kasih kepada Bank Mandiri dan Pertamina. Ini merupakan wujud dari komitmen bersama dalam mendorong kesejahteraan petani," lanjutnya.
SPBT atau Integrated Rice Center sendiri merupakan tahapan dalam program mewirausahakan petani untuk mendukung petani setelah masa pra-tanam dan tanam, yaitu khususnya pada masa panen dan pasca panen. Rencananya, SPBT ini akan membantu meningkatkan produksi beras dan kesejahteraan sekitar 170 ribu petani di Kebumen
SPBT yang akan dibangun memiliki kapasitas produksi beras sebesar 3 ton/jam dan akan dikelola oleh kelembagaan berbentuk perseroan terbatas. Tidak hanya mengolah gabah petani saja, SPBT ini nantinya juga mampu menyerap beras medium dari usaha pengolahan beras tradisional setempat. Alhasil, SPBT akan dapat berproduksi sepanjang musim serta tidak mematikan usaha pengolahan padi setempat.
"Dalam pembangunannya, SPBT ini juga akan dilengkapi dengan timbangan digital, gudang penyimpanan, perkantoran, dan tempat pembinaan," paparnya.
Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Alexandra Askandar menyampaikan bahwa para petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) disinergikan secara kelembagaan dengan badan usaha milik desa (BUMDes) untuk menghasilkan suatu usaha yang berskala ekonomi dan professional agar mampu meningkatkan nilai tambah bagi petani dan masyarakat sekitar secara berkesinambungan dalam jangka panjang.
"Sejalan dengan visi BUMN hadir untuk negeri, kami mengimplementasikan program ini dengan mengusung pendekatan dari petani, oleh petani dan untuk petani. Harapannya, tentu petani akan memiliki kemampuan yang lebih, tidak hanya mengelola lahan pertanian, tapi juga dari sisi manajemen perusahaan," kata Alexandra.
Sementara itu, Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyampaikan terimakasih atas kepercayaan pemerintah membangun SPBT di Kebumen. Rencananya, bangunan yang didirikan di atas tanah desa seluas 5.500 mΒ² itu akan selesai dibangun dalam 6 bulan ke depan.
"Alhamdulillah Kebumen terpilih sebagai tempat dibangunnya SPBT, terimakasih banyak ibu menteri. Menurut sejarah zaman dulu, Kebumen memang merupakan daerah lumbung padi, jadi cocok untuk dibangun SPBT ini. Namun Kabupaten Kebumen termiskin ke dua di Jateng, kami mohon maaf, dari segi pendidikan masih sangat kurang, kreatifitas perlu kita tingkatkan. Semoga nanti bisa dihadirkan sekolah berkualitas seperti SMA PLN dan SMA IT," ucapnya.
(hns/hns)