Di kamp tersebut, ada ruangan yang berisi hasil tangan andal para pengungsi Suriah. Hasil tangan yang dipamerkan dalam ruangan yang tak terlalu besar itu beragam, mulai dari lukisan, anyaman, dan kerajinan lainnya.
Saat memasuki ruangan yang sebagian besar berisi lukisan, Tahir tertarik pada lukisan bergambar ibu dan anak yang digantung di dinding. Tak butuh waktu lama, ia pun membeli lukisan tersebut seharga 120 dinar Yordania atau sekitar Rp 2,4 juta (kurs Rp 20.000).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lukisan yang ditaksirnya itu pun dicopot dari dinding. Ada tulisan menarik di belakang tulisan tersebut bertuliskan huruf Arab yang artinya jangan melupakan perjuangan seorang ibu saat mulai tumbuh dewasa.
"Jangan pernah melupakan air mata ibumu saat tumbuh dewasa," kata Tahir membacakan tulisan tersebut di kamp pengungsian Azraq, Yordania, Rabu (2/10/2019).
CEO Mayapada Group tersebut kemudian menandatangani bukti pembelian lukisan. Uang yang dibayarkan Tahir akan diberikan kepada pelukisnya langsung yang tidak lain adalah pengungsi Suriah.
Duta Besar RI untuk Palestina dan Yordania Andy Rachmianto dalam kesempatan yang sama juga membeli salah satu lukisan yang dipajang di dinding. Ukurannya lebih besar dibandingkan yang dibeli Tahir, namun harganya sama yaitu 120 dinar Yordania.
(ara/eds)