Benarkah Indonesia Berada di Jurang Resesi?

Benarkah Indonesia Berada di Jurang Resesi?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 03 Okt 2019 11:46 WIB
Foto: Reuters
Jakarta - Resesi ekonomi hingga saat ini masih mengancam negara-negara di dunia. Hal ini karena sudah ada beberapa negara yang memang mengalami pertumbuhan ekonomi yang negatif. Kondisi ini disebut mempengaruhi perekonomian Indonesia.

Lalu apa benar Indonesia tengah berada di jurang resesi?

Mantan Menteri Keuangan (2013-2014) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Chatib Basri menjelaskan, secara definisi resesi merupakan situasi pertumbuhan ekonomi yang negatif selama dua kuartal berturut-turut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia itu masih 5%, kalau resesi ya nggak. Kalau Italia itu sudah bisa dibilang resesi ada kekhawatiran Jerman masuk dan Amerika masuk. Indonesia itu nggak (resesi) yang terjadi adalah perlambatan ekonomi," kata Chatib dalam wawancara di studio CNBC Indonesia TV, Jakarta, Kamis (3/10/2019).



Dia mengatakan, dengan perlambatan ekonomi ini akan berdampak pada penurunan daya beli masyarakat. Dengan turunnya daya beli ini maka ada kekhawatiran pihak swasta tak akan menambah produksi.

"Misalnya begini, ngapain saya bikin baju kalau tidak ada yang beli? Jadi yang harus dilakukan adalah membuat permintaan meningkat, kalau sudah naik artinya kan ada uang dan dia bisa gunakan uangnya," jelas Chatib.

Chatib mengatakan, yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong permintaan adalah dengan meningkatkan non cash transfers atau bantuan pangan non tunai (BPNT) ditingkatkan cakupannya, hingga bantuan langsung untuk pelatihan.

Agar permintaan terus terjaga dengan baik, dibutuhkan kebijakan yang bisa menarik investasi dari luar negeri. Menurut Chatib, caranya pemerintah harus memperbaiki proses izin agar menjadi lebih mudah. Selama ini, proses perizinan di pusat seperti di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) cukup mudah namun saat pemodal datang ke daerah justru terjegal perizinan macam-macam dari pemerintah daerah.

"Memang harus diperbaiki proses izinnya. Harus diingat Indonesia kan bukan negara tujuan investasi, sama seperti orang nonton tv kan bisa mana saja. Jadi kalau tidak menarik ya akan ditinggal, makanya harus semenarik mungkin," imbuh dia.



Benarkah Indonesia Berada di Jurang Resesi?



(kil/eds)

Hide Ads