Menhub Targetkan Arus Bongkar Muat Peti Kemas hingga 8 Juta TEUs

Menhub Targetkan Arus Bongkar Muat Peti Kemas hingga 8 Juta TEUs

Angga Laraspati - detikFinance
Minggu, 06 Okt 2019 21:45 WIB
Foto: Kemenhub
Jakarta - Pelayanan arus bongkar muat (throughput) petikemas di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat meningkat menjadi 8 juta TEUs tahun ini, setelah pada tahun 2018 lalu sudah mencapai 7,5 juta Twenty-Foot Equivalent Unit (TEUs). Hal ini disampaikan oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi saat meninjau Terminal Petikemas Koja di Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.

"Harapannya tahun depan dari 7,5 juta jadi 8 juta dan terus naik. Tentunya kita harus menekan biaya-biaya," tuturnya dalam keterangan tertulis, Minggu (6/10/19).

Budi melanjutkan bahwa peningkatan ini masih dapat terus diupayakan hingga mencapai 10-12 juta TEUs per tahun.

"Kalau mau dinaikkan jadi 10-12 juta masih bisa, masih ada kapasitas tak perlu memperbesar pelabuhan. Yang perlu dilakukan bagaimana dari pelabuhan-pelabuhan di Surabaya, Makas

sar, Palembang terkonsolidasi ke sini. Sehingga kapal-kapal besar datang ke sini frekuensinya lebih banyak," jelas Budi. Peningkatan throughput tentu akan didukung dengan pelayanan bongkar muat yang maksimal pada akhir pekan. Hal ini dilakukan agar kegiatan bongkar muat tidak menumpuk pada hari Kamis dan Jumat.

"Selama ini barang-barang itu relatif tidak maksimal di Sabtu Minggu, oleh karenanya saya minta ke tim untuk aktifkan Sabtu Minggu. Kita mesti masuk. Terima kasih pihak karantina dan bea cukai datang semua sehingga jadi ada suatu kenaikan," pungkas Budi.

Hal ini juga dilakukan agar layanan yang ada dapat mengurangi antrean dan kemacetan yang ada di area pelabuhan Tanjung Priok.

"Kalau ada pelayanan maka ini bisa beroperasi tidak hanya 1 kali seminggu tapi bisa 2-3 kali, kemacetan juga berkurang. Bayangkan kalau berkumpul di Kamis dan Jumat maka keluar masuk dari sini jadi mengantre" tambahnya.

Selain itu, Budi juga mengapresiasi waktu penimbunan petikemas atau biasa disebut dwelling time yang sudah menurun menjadi rata-rata 2,4 hari.

Dalam kegiatan ini Menteri Perhubungan turut didampingi oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus H. Purnomo, Staff Ahli Menhub Bidang Ekonomi Kawasan dan Kemitraan Perhubungan Gede Pasek Suardika,

Direktur Operasi PT Pelindo II Prasetyadi, Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Hermanta, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Direktur Kepelabuhanan, Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Ketua Umum DPP Aptrindo Gemilang Tarigan, serta Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto


(mul/mpr)

Hide Ads