Dalam APBN 2019, penerimaan pajak ditargetkan mencapai Rp 1.577,55 triliun.
"Saya ingin menerangkan kondisi APBN cukup ketat dan cukup berat. Per hari ini kelihatannya outlook untuk APBN 2019 itu kita mungkin kepeleset dari segi target penerimaan pajak hingga Rp 200 triliun," kata dia di Kantor BKPM, Jakarta, Senin (7/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama, untuk menopang daya saing regional, daya saing global Indonesia, program infrastruktur harus jalan terus, kalau bisa diakselerasi. Di lain sisi, kedua, keterbatasan APBN," sebutnya.
Lembong juga menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada jajaran di kabinet kerja. Pesan orang nomor satu di Indonesia itu dalam pembangunan infrastruktur ada dua hal, yaitu fokus dan detail.
"Beliau pernah sampaikan, sebenarnya prinsip infrastruktur untuk kita hanya dua, fokus dan detail. Jadi lebih baik kita mengerjakan tidak usah banyak-banyak, hanya beberapa saja yang benar-benar strategis, yang benar-benar punya potensi," tambahnya.
Sementara itu, pada Juli lalu Dirjen Pajak Robert Pakpahan memperkirakan penerimaan pajak tahun ini hanya mencapai Rp 1.437,53 triliun. Artinya ada kekurangan penerimaan pajak sebesar Rp 140 triliun.
"Khusus Ditjen Pajak outlook-nya 91,1% dari target. Jadi shortfall sekitar Rp 140 triliun," kata Dirjen Pajak Robert Pakpahan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/7/2019).
(toy/eds)