Usaha ini lahir dari keterbatasan warga Sri Rezeki, Kecamatan Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan, Lampung mendapat air bersih, apalagi di musim kemarau, dan kesulitan modal di penggalian sumur.
Selain itu, akses mendapatkan air bersih dari luar daerah juga dirasa sulit. Pasalnya kampung Sri Rezeki yang berjarak 20 Km dari pusat kabupaten ini terkendala di akses jalan yang rusak dan harus melewati hutan register yang sepi dan rawan.
Tak berpuas diri, BUMDes yang mendapat legalitas sejak 2016 ini terus mengembangkan berbagai unit usaha selain pengelolaan air bersih. Mulai dari penyewaan alat pesta dan tarup, jasa transfer, dan kini sedang mengembangkan bank sampah.
"Kita dapat kucuran dana dari dana desa tahun 2017 diberi bantuan penyertaan modal Rp 50 juta untuk mengembangkan unit tarup," ucap Ketua BUMDes Mandiri Pangan Sejahtera M Jahidin beberapa waktu lalu.
"Tahun 2018 pemerintah kampung memberi bantuan juga, waktu itu sudah dibantu Rp 25 juta, lalu dapat kucuran dari pemerintah pusat Rp 50 juta, untuk meningkatkan unit usaha di BUMDes, termasuk dari jasa layanan transfer," imbuhnya.
![]() |
Menurut Jahidin, 4 unit usaha yang ada di BUMDes Mandiri Pangan Sejahtera bisa memberi pemasukan buat BUMDes, pemerintah kampung, dan termasuk pengelola serta karyawan. Adapun unit usaha pengelolaan air bersih memberi sumbangsih paling tinggi sebesar Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta.
"Jadi pendapatan BUMDes ini kita mampu membayar karyawan, walau tidak terlalu tinggi. Ada Rp 300 ribu, Rp 500 ribu, Rp 750 ribu, itu bulanan tetap. Kalau ada tugas perbaikan jaringan, ada lagi tambahannya," ucap Jahidin.
Lebih lanjut, Jahidin menjelaskan akan terus mengembangkan unit usaha yang dibutuhkan masyarakat secara menyeluruh dan juga meningkatkan pendapatan masyarakat. Misalnya usaha toko kebutuhan bayi seperti susu dan popok sekali pakai yang sangat dibutuhkan masyarakat.
"Harapan kami, binaan pemerintah terus menerus, arahan, dan kemitraan juga. Pemerintah dalam hal ini dapat memberi fasilitas terutama kami dapat bermitra sehingga dapat menanam saham. Dengan penanaman saham dapat meningkatkan unit usaha dan pendapatan masyarakat," pungkas Jahidin.
Sementara itu, Kepala Kampung Sri Rezeki Lukmadi, mengatakan siap mendukung unit usaha BUMDes agar lebih efektif dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Menurutnya, penyertaan modal tambahan akan didiskusikan dan dihitung dari anggaran dana desa serta pertanggungjawabannya nanti.
Menurutnya, saat ini, dana desa di kampung Sri Rezeki lebih banyak digunakan untuk infrastruktur seperti MCK dan siring pasang di jalan. Proses pembangunan ini juga dinilai berdasarkan skala prioritas.
"Kami berpikir dengan adanya dana desa, kampung bisa mandiri. Selama ini kampung bergantung ke kabupaten dan tidak mandiri, dengan adanya dana desa tersebut, kampung merasa bisa mandiri. Pembangunan sangat jelas terlihat," ucapnya.
Adapun menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (PMK) Way Kanan Ixuan Ahmadi, unit usaha yang dikembangkan BUMDes bisa menyesuaikan apa yang dibutuhkan warga kampung sekitar.
Menurutnya, saat ini di Way Kanan terdapat 121 BUMDes yang aktif dari total 221 kampung. BUMDes tersebut mengelola berbagai macam unit usaha. Mulai dari pengelolaan wisata, alat mesin dan pertanian (alsintan), dan lain sebagainya.
"Dukungan dari dana desa terus berlanjut memberikan bantuan modal untuk unit usaha yang dikelola oleh BumDes tergantung potensi di kampung masing-masing," ucapnya. Untuk informasi lainnya dari Kemendes PDTT, bisa cek di sini.
(mul/ega)