"Dengan adanya teaching farm di beberapa Perguruan Tinggi ini dapat dilakukan penelitian, untuk dapat menemukan methoda budi daya ayam ras yang lebih efektif dan efisien. Sehingga pada akhirnya dapat menurunkan biaya pokok produksi live bird untuk dapat bersaing dengan produk dari luar negeri," ujar Presiden Komisaris PT Charoen Pokphand Indonesia T Hadi Gunawan, Rabu (16/10/2019).
Acara yang digelar di Kantor Pusat PT. Charoen Pokphand Indonesia, Ancol, Jakarta Utara ini dihadiri oleh rektor dari beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia serta jajaran Direksi PT. Charoen Pokphand Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertumbuhan industri perunggasan yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan protein hewani dan kemajuan teknologi budidaya. Hal ini menuntut Perguruan Tinggi dalam hal ini Fakultas Peternakan untuk dapat berdaptasi dan selanjutnya mengadopsi kebutuhan industri, baik dari sisi kurikulum, tenaga pengajar dan fasilitas penunjang pendidikan.
"Sehingga mahasiswa sebagai agen perubahan, pada saat terjun langsung dalam dunia kerja dapat membawa teknologi budidaya terbaru, membawa hasil yang lebih optimal," tuturnya.
PT. Charoen Pokphand Indonesia sebagai bagian dari industri perunggasan di Indonesia selama hampir Setengah abad, merasa sudah saatnya untuk melakukan transfer ilmu pengetahuan kepada kalangan akademis, melalui metode Teaching Farm.
Baca juga: Charoen Pokphand Sebar Dividen Rp 1,9 T |
Teaching Farm dapat membantu proses pembelajaran untuk mengenal lebih dalam mengenai budidaya unggas dalam kandang tertutup, dapat menjadi tempat untuk penelitian untuk pengembangan keilmuan dan yang terakhir dapat menjadi sumber pendanaan bagi pengembangan fasilitas pendidikan dan pengajaran lainnya.
"Sehingga kerja sama antara industri perungasan dan perguruan tinggi dapat berjalan seimbang dan menguntungkan bagi semua pihak. Selain itu pemerintah sebagai pemegang kebijakan bersama industri dan perguruan tinggi juga perlu bersinergi merumuskan berbagai kebijakan yang sesuai, guna mendorong terciptanya efisiensi budidaya dalam industri peternakan terlebih dengan adanya ancaman produk - produk ayam dari negara luar ke Indonesia," pungkasnya.
(ega/hns)