Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah menjelaskan, saat ini tengah berlangsung proses verifikasi utang dan valuasi Sriwijaya Air. Namun, dia mengatakan, itu bukan berarti Garuda Indonesia membeli Sriwijaya Air.
"Ada proses verifakasi utang dan valuasi perusahaan. Bukan berarti Garuda mau beli Sriwijaya," katanya kepada detikcom, Rabu malam (16/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Valuasi dimintakan karena bagian dari KSM salah satunya meningkatkan nilai perusahaan ketika KSM berjalan dan juga jika restrukturisasi utang melibatkan skema konversi," paparnya.
Sejauh ini, Edwin mengatakan, belum ada kesepakatan mengenai konversi saham tersebut. Dia juga bilang, Sriwijaya masih punya peluang untuk menyicil pembayaran utangnya.
Edwin sendiri belum menyampaikan berapa kewajiban yang harus dibayarkan Sriwijaya kepada Garuda.
"Belum (kesepakatan konversi) karena deal dulu semua aspek komersial termasuk pengakuan kewajiban," terang Edwin.
(zlf/zlf)