Jakarta -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mengumumkan nama menteri-menterinya esok pagi, Senin (21/10/2019). Jokowi menyatakan, susunan nama-nama menteri itu sudah rampung dan siap dikenalkan ke publik.
Sejumlah nama diproyeksi bakal menduduki kursi menteri ekonomi. Nama-nama tersebut di antaranya berasal dari survei yang digelar detikcom lewat program 'Bantu Jokowi Cari Menteri'.
Kandidat kuat calon menteri merupakan berita terpopuler
detikcom untuk kanal finance hari ini, Minggu (20/10/2019). Selain itu, masih ada beberapa berita populer lainnya. Simak 5 berita terpopuler berikut ini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buka halaman selanjutnya>>>
Presiden Joko Widodo akan mengumumkan susunan kabinet terbarunya pada esok hari, Senin (21/10/2019). Ia menyatakan telah mengantongi nama-nama tesebut.
"Sudah rampung, besok dikenalkan, besok pagi," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Minggu (20/10/2019).
Puluhan ribu pembaca detikcom menyalurkan aspirasinya lewat program 'Bantu Jokowi Cari Menteri' yang digulirkan sejak 12 Agustus 2019. Program ini diawali dengan penjaringan nama calon menteri melalui survei.
Program 'Bantu Jokowi Cari Menteri' lalu berlanjut. Nama-nama tokoh berkualitas yang diusulkan detikers kemudian dibahas oleh tim pakar lewat focus group discussion (FGD).
Setelah FGD, hasil yang telah difinalisasi oleh redaksi detikcom kemudian kembali diserahkan kepada detikers lewat polling. Enam nama ditampilkan dalam polling yang digelar pada 10-30 September 2019. Simak berita selengkapnya di
Sini!
Presiden Jokowi mengatakan ada sejumlah prioritas dalam lima tahun ke depan. Salah satunya penyederhanaan birokrasi.
Jokowi mengatakan, penyederhanaan birokrasi dilakukan secara besar-besaran untuk mendorong investasi dan penciptaan lapangan pekerjaan.
"Penyederhanaan birokrasi harus terus kita lakukan besar-besaran. Investasi untuk penciptaan lapangan kerja harus diprioritaskan. Prosedur yang panjang harus dipotong. Birokrasi yang panjang harus kita pangkas," kata Jokowi dalam pidatonya di Kompleks DPR/MPR Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Maka itu, Jokowi menuturkan, akan menyederhanakan eselonisasi. Dia ingin yang saat ini sampai empat eselon menjadi dua level saja.
Selain itu, Jokowi juga meminta para pejabat serius dalam menjalankan pembangunan. Jokowi tak segan untuk mencopot yang tak serius. Simak berita selengkapnya di Sini!
Presiden Jokowi telah resmi menjabat sebagai presiden untuk kedua kalinya. Di periode pertama, istilah Jokowi Effect muncul karena adanya sentimen positif ke pasar keuangan. Apakah terulang di periode kedua ini?
Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah menjelaskan pasar modal selama ini terpengaruh dengan kondisi domestik dan global.
"Saya kira tidak ya, kan kepastian Jokowi jadi presiden lagi sudah lama, pasar tidak bereaksi lagi," kata Piter saat dihubungi detikcom, Minggu (20/10/2019).
Simak berita selengkapnya di Sini!
Guna mengamankan berlangsungnya pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, para petugas pengamanan Gedung DPR/MPR diminta untuk lembur berjaga di akhir pekan. Bahkan, mereka jadi harus bekerja 7 hari penuh.
Seorang petugas yang ditemui detikcom di sela tugas jaganya mengatakan,mendapatkan uang lembur sebesar Rp 250 ribu selama lembur Sabtu dan Minggu.
"Dapat sih Rp 250 ribu, 2 hari sama kemarin," ujarnya, Minggu (20/10/2019).Simak berita selengkapnya di Sini!
Kalangan pengusaha memiliki sejumlah harapan ke pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pengusaha tergabung dalam Asosiasi Pengusahan Indonesia (Apindo) berharap tak ada menteri 'sableng' di kabinet yang baru.
Terkait hal itu, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai, hal itu merupakan kritik pedas agar Presiden mau mendengar dunia usaha.
"Kritik pedas untuk Pak Jokowi agar mendengar dunia usaha. Peran dinamisator di bidang ekonomi redup pada pertama. Wajar kalau pertumbuhan ekonomi mentok di 5%," katanya kepada detikcom, Minggu (20/10/2019).
Menurut Mardani, peran dunia usia penting untuk mendorong ekonomi. "Plus perlunya membantu dunia usaha agar ekonomi muter," jelasnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman