Masuk Kabinet Jokowi, Sri Mulyani & Prabowo Pernah 'Ribut' soal Utang

Masuk Kabinet Jokowi, Sri Mulyani & Prabowo Pernah 'Ribut' soal Utang

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 22 Okt 2019 10:55 WIB
1.

Masuk Kabinet Jokowi, Sri Mulyani & Prabowo Pernah 'Ribut' soal Utang

Masuk Kabinet Jokowi, Sri Mulyani & Prabowo Pernah Ribut soal Utang
Jakarta - Sri Mulyani Indrawati dan Prabowo Subianto sudah datang ke Istana untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Keduanya disebut akan mengisi kursi menteri di kabinet terbaru Jokowi.

Prabowo dan Sri Mulyani awal tahun ini pernah 'ribut' soal utang pemerintah yang semakin menumpuk. Pada (25/1/2019) Prabowo pernah menyebut jangan ada lagi Menteri Keuangan tapi diganti jadi Menteri Pencetak Utang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau menurut saya, jangan disebut lagilah ada Menteri Keuangan, mungkin Menteri Pencetak Utang. Bangga untuk utang, yang suruh bayar orang lain," ujar Prabowo dikutip dari berita detikcom (25/1/2019).

Saat itu Sri Mulyani hanya membalas pernyataan tersebut melalui puisi yang ia unggah di akun instagrammnya:

Buka halaman berikutnya untuk baca Puisi Sri Mulyani buat Prabowo>>>

Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,


Kami menyelesaikan

Ribuan kilometer jalan raya, toll, jembatan Untuk rakyat, untuk kesejahteraan

Kami menyelesaikan

Puluhan embung dan air bersih,

bagi jutaan saudara kita yang kekeringan

Puluhan ribu rumah, untuk mereka yang memerlukan tempat berteduh


Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,


Kami bekerja menyediakan subsidi

Jutaan sambungan listrik untuk rakyat untuk menerangi kehidupan, hingga pelosok

Kami terus bekerja

Meringankan beban hidup 10 juta keluarga miskin

Menyediakan bantuan pangan 15 juta keluarga miskin

Menyekolahkan 20 Juta anak miskin untuk tetap dapat belajar menjadi pintar


Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,


Kami bekerja siang malam

Menyediakan jaminan, agar 96.8 Juta rakyat terlindungi dan tetap sehat.

Merawat Ratusan ribu sekolah dan madrasah,

agar mampu memberi bekal ilmu dan taqwa,

bagi puluhan juta anak-anak kita untuk membangun masa depannya

Kami tak pernah berhenti, agar

472 000 mahasiswa menerima beasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan

20.000 generasi muda dan dosen berkesempatan belajar di universitas terkemuka dunia untuk jadi pemimpin harapan bangsa.

Puluhan juta petani mendapat subsidi pupuk, benih dan alat pertanian,

170.400 hektar sawah beririgasi untuk petani

Jutaan usaha kecil mikro memiliki akses modal yang murah

Jutaan penumpang kereta dan kapal yang menikmati subsidi tiket

Jutaan keluarga menikmati bahan bakar murah

Jutaan pegawai negeri, guru, prajurit, polisi, dokter, bidan, dosen hingga peneliti mendapat gaji dan tunjangan untuk mengabdi negeri


Terus, Kami terus bekerja, agar

74.953 desa mampu membangun, membasmi kemiskinan. 8.212 kelurahan terbantu untuk melayani rakyat kebih baik

Triliunan rupiah tersedia

membantu saudara kita yang terkena bencana membangun kembali kehidupannya


Dan masih banyak lagi yang aku mau ceritakan padamu

Agar engkau TIDAK LUPA


Karena itu adalah cerita tentang kita MEMBANGUN INDONESIA


Aku tak ingin engkau lupa itu.

sama seperti aku tak ingin engkau lupa akan sejarah negeri kita.
Hide Ads