Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR) Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan, total surat utang yang diterbitkan nilainya US$ 1 miliar dan EUR 1 miliar.
"Aspek sisi pembiayaan kita kemarin lakukan pricing untuk SUN valas dengan size US$ 1 billion dengan tenor 30 tahun. Kemudian 1 billion Euro tenor 12 tahun," kata dia saat ditemui di Kemenkeu, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu dilakukan sebagai implementasi kebijakan counter-cyclical dalam merespons kondisi ekonomi domestik dan global. Di sisi lain pihaknya akan tetap menjaga kinerja penerimaan dan kualitas belanja.
Penerbitan kedua seri SUN tersebut akan dicatatkan di Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange.
Dia juga menegaskan bahwa pelebaran defisit yang diperkirakan akan terjadi tidak selalu harus dipandang negatif. Di tengah kondisi perekonomian saat ini pemerintah merasa perlu mengeluarkan stimulus, seperti insentif pajak meskipun konsekuensinya adalah defisit APBN.
"Kemarin ada kekhawatiran kenapa ada pelebaran defisit, itu bukan sesuatu yang buruk, itu bagian dari pemerintah bagaimana mengelola perekonomian. Kalau sedang dalam tekanan fungsi pemerintah memberi stimulus supaya ekonomi nggak terpuruk dalam," tambahnya.
(toy/eds)