Walau memiliki moda transportasi kereta layang atau BTS Skytrain, jalanan Bangkok tetap ramai dengan kendaraan. Apalagi saat jam pergi atau pulang kerja. Untuk itu, transportasi air bisa jadi pilihan lainnya.
detikcom mendapat kesempatan bersama rombongan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI untuk mencoba transportasi air tersebut. Perjalanan dimulai dari kawasan Asiatique yang populer sebagai mal dengan konsep terbuka, menuju ke salah satu hotel tempat rombongan menginap, yakni di Grand Centara Hotel yang berlokasi di pusat kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asiatique sendiri terletak tepat di salah satu tepi Sungai Chao Phraya. Di sana ada dermaga khusus untuk kapal-kapal penyeberangan. Setibanya di dermaga, penumpang harus mengantre lebih dulu sambil menunggu kapal datang.
Kapal di sana dikhususkan untuk tujuan wisata dan dilengkapi dengan sejumlah kursi hingga hiasan dengan lampu yang kerlap-kerlip di atas perahunya. Setiap kapal memiliki desain serta dekorasi yang berbeda-beda.
Setelah menunggu sekitar 10 hingga 15 menit, akhirnya kapal yang ditunggu-tunggu datang. Penumpang pun mengantre dan masuk dengan tertib. Ada juga petugas yang membatasi jumlah penumpang agar tidak kelebihan muatan.
Di atas kapal, mata pun dimanjakan oleh panorama sejumlah bangunan yang meriah di tepi Sungai Chao Phraya. Kebetulan saat itu sudah malam, lampu-lampu pun sudah menyala dan mempercantik panorama.
Kurang lebih 15 menit, kapal tiba di salah satu dermaga. Hebatnya, dermaga tersebut ternyata terintegrasi dengan BTS Skytrain. Jadi begitu turun kapal, penumpang bisa langsung masuk ke dalam stasiun dan melanjutkan perjalanan dengan kereta layang. Selamat mencoba bagi detikers yang hendak ke Bangkok!
(fdl/zlf)