Heboh Generasi Sandwich, Apa Itu?

Heboh Generasi Sandwich, Apa Itu?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 29 Okt 2019 10:44 WIB
Ilustrasi Foto: iStock
Jakarta - Saat ini banyak orang yang bekerja tak hanya untuk mencukupi kebutuhan dirinya, namun juga anak dan keluarga serta orang tuanya. Kelompok ini dinamakan generasi sandwich.

Istilah ini diciptakan oleh salah seorang pekerja sosial bernama Dorothy Miller pada 1981. Mengutip huffpost.com saat itu dia menyebut 'Sandwich Generation' untuk perempuan berusia 30-40 tahun yang terhimpit beban untuk membiayai anak dan orang tua yang sudah lanjut. Kondisinya diasosiasikan seperti sandwich karena terhimpit di sana sini, layaknya sandwich di mana sepotong daging terhimpit dua helai roti.

Kala itu, banyak perempuan akhirnya memutuskan menunda untuk memiliki anak karena memiliki tanggungan lain. Namun lama kelamaan istilah tersebut berkembang hingga tak hanya perempuan yang mendapatkan label 'generasi sandwich' tetapi juga laki-laki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andy Nugroho menjelaskan generasi sandwich adalah sekelompok orang yang mengalami masa-masa berat karena harus menanggung kebutuhan hidup tidak hanya dirinya, anak-anaknya hingga kebutuhan orang tua yang sudah memasuki masa pensiun tetapi tidak punya penghasilan lagi.


"Fenomena ini sebenarnya bukan hal baru di masyarakat kita, karena memang sistem kekerabatan ataupun kekeluargaan di Indonesia banyak yang berpegang pada konsep jika anak baru mandiri dan lepas dari tanggung jawab setelah menikah," kata Andy saat dihubungi detikcom, Selasa (29/10/2019).

Dia menjelaskan, selain itu ada pula orang tua yang sudah memasuki masa pensiun maka ia adalah tanggung jawab anaknya. "Bahkan tidak jarang kita temui dalam satu rumah ada tiga generasi keluarga yang hidup bersama dengan sistem tersebut," jelas dia.

Menurut Andy, hal tersebut tidak salah. Apalagi, jika merujuk pada ajaran agama bahwa anak harus berbakti dan membahagiakan orang tua. Namun, akan menjadi kurang tepat apabila kemudian diartikan jika orang tua yang sudah tidak berpenghasilan bebas untuk menggantungkan diri pada anak yang bekerja.


"Itu tidak pas kalau menggantungkan diri, dengan alasan iapun diperlakukan sama seperti generasi sebelumnya. Kemudian sang cucu tidak dididik untuk lebih mandiri dengan berusaha mendapatkan penghasilan sejak dini," jelas dia.





(kil/zlf)

Hide Ads