"Indonesia maju menjadi narasi besar pemerintahan Joko Widodo dan Maruf Amin 2019-2024. Kemajuan hanya bisa dilakukan oleh komponen bangsa, tanpa terkecuali. Menurut data BPS, pada tahun 2020 perbandingan penduduk desa dan kota menjadi 56% di desa dan sisanya 44% berada di kota," ucap Budi dalam keterangan tertulis, Jumat (1/11/2019).
"Penduduk desa menjadi sumber paling utama dalam kemiskinan. Jika desa maju, maka Indonesia akan maju. Untuk itulah, mari kita majukan desa," imbuhnya.
Menurut Budi, dalam hidup diperlukan harapan dan inovasi tanpa harapan akan menjadi hampa. Olehnya itu, Budi mengajak seluruh pendamping desa untuk tidak takut berinovasi menancapkan harapan di desa. Apalagi desa-desa di wilayah Indonesia Timur yang sekitar 80% masih tertinggal
"Kemiskinan dan kebodohan merupakan dua hal yang saling berkaitan. Seperti kakak beradik, persoalan di balik kemiskinan akibat SDM yang rendah," ujarnya.
Budi mengutip data World Bank yang menunjukkan tenaga kerja produktif di Indonesia yaitu 51% menderita stunting sehingga kapasitasnya tidak bisa ditingkatkan. Problem stunting ini, kata
Budi, dapat dicegah dengan memastikan kesehatan janin ibu hamil hingga anak usia 2 tahun.
"Dengan SDM yang unggul, dapat melahirkan inovasi-inovasi baru untuk menciptakan perputaran roda ekonomi bangsa. Jangan takut berinovasi, Indonesia merdeka butuh sebuah keberanian. Problem Indonesia lemah pada eksekusi dan Jokowi telah menjadi solusi terhadap kelemahan itu," lanjut Budi.
Budi juga mengatakan desa-desa diharapkan tidak membuat aturan yang mengikat untuk mendorong investasi ke daerah. Sehingga 74 ribu desa di Indonesia mampu memanfaatkan dana desa sebaik-baiknya dengan berinovasi
Selain Budi, acara penutupan kegiatan ini turut dihadiri oleh Dirjen PPMD Taufik Madjid, Sekretaris Ditjen PPMD Rosyidah Rachmawaty, Direktur Pendayagunaan SDA & TTG Leroy Samy Uguy, serta Direktur Pembangunan Usaha Ekonomi Desa F.X. Nugroho Setijo Nagoro.
Selain itu, hadir Perwakilan Tim Program Inovasi Desa-Bank Dunia, serta 28 orang fasilitator dan 250 orang peserta yang terdiri dari 195 peserta daerah, 12 Pertides, dan 43 peserta pusat.
(mul/mpr)