Hal itu disampaikan dirinya pada saat rapat kerja (raker) perdana antara Kementerian Keuangan dengan Komisi XI DPR yang anggotanya mayoritas wajah-wajah baru pada periode 2019-2024.
"Tahun 2019 perekonomian dunia mengalami tekanan yang cukup berat," kata Sri Mulyani di ruang rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Senin (24/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Revisi menurun dari proyeksi ekonomi global 2019 yang turun hampir 0,7%, tadinya 3,9%, lalu ke 3,7%, 3,5%, sekarang terakhir akan tumbuh 3%," jelas dia.
Menurut Sri Mulyani, perubahan proyeksi yang ke arah penurunan dianggap berada pada level resesi. Penurunan tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor salah satunya adalah perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China, dan Amerika Serikat dengan Eropa.
Kondisi perang dagang antar negara besar di dunia ini menyebabkan penurunan volume perdagangan internasional. Pada tahun ini diperkirakan volume perdagangan internasional hanya tumbuh 1,1% atau paling rendah setelah krisis 10 tahun lalu.
"Risiko global yang perlu diwaspadai meskipun ada berita negosiasi tapi masih menyelimuti ketidakpastian," jelas Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.
(hek/ang)