Edhy Prabowo Tak Mau Kisah Menteri Absen Undangan Luhut Terulang

Edhy Prabowo Tak Mau Kisah Menteri Absen Undangan Luhut Terulang

Trio Hamdani - detikFinance
Sabtu, 09 Nov 2019 09:05 WIB
1.

Edhy Prabowo Tak Mau Kisah Menteri Absen Undangan Luhut Terulang

Edhy Prabowo Tak Mau Kisah Menteri Absen Undangan Luhut Terulang
Foto: Pradita Utama
Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo kemarin mengumpulkan masyarakat yang bekerja di sektor kelautan dan perikanan. Mereka tergabung dalam Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP).

Kegiatan dialog antara KKP dan P2MKP diselenggarakan di Gedung Mina Bahari IV Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Jumat (8/11/2019).

Ada sejumlah hal menarik yang dilontarkan olehnya kepada nelayan dan pembudidaya ikan. Salah satunya menyinggung soal tak mau mengulang masa lalu dalam rangka berkoordinasi antar menteri dan menteri koordinatornya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Klik halaman selanjutnya >>
Edhy menyinggung pertemuannya dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dia mengatakan tidak pernah menolak panggilan Luhut sebagai menteri yang mengoordinasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Saya tidak mau mengulangi masa lalu, saya mau memperbaiki. Jadi saya datangi semua, mau Menko apa saja. Kalau diundang, selama saya ada di Jakarta saya bisa. Kalau tidak, saya akan telepon minta reschedule," kata Edhy di kantornya, Jakarta, Jumat (8/11/2019).

Sebagai informasi, selama ini komunikasi antara Menteri Kelautan dan Perikanan sebelumnya, Susi Pudjiastuti dengan Luhut diketahui tidak begitu baik. Keduanya kerap kali berbeda pandangan mengenai kebijakan. Bahkan tiap rakor dengan Luhut, Susi jarang datang dan hanya mengirimkan perwakilan.

Kembali ke Edhy yang menghadiri panggilan Luhut, padahal pagi tadi semestinya dia menghadiri dialogi dengan para nelayan dan pembudidaya ikan. Tapi jadi diundur ke siang ini.

"Saya mohon maaf juga harusnya jam 9 saya ada di sini, tiba-tiba Pak Menko Maritim memanggil saya, ya saya harus dahulukan beliau karena memang perintahnya Pak Jokowi tidak ada menteri yang dipanggil Menko tidak datang," jelas politikus Partai Gerindra itu.

Dirinya pun mendapat kritik dari Luhut mengenai komunikasi Kemenko Kemaritiman dan Investasi dengan KKP yang terkadang tidak nyambung.

Edhy mengatakan dalam kesempatan bertemu Luhut dirinya mendapatkan arahan untuk memerhatikan sektor garam.

"Ada banyak (yang dibahas). Tadi salah satunya masalah garam, penguatan di sektor garam, perikanan budidaya, perikanan tangkap," kata Edhy ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (8/11/2019).

Luhut, lanjut Edhy juga mengingatkan beberapa hal ke Edhy dalam membuat kebijakan ke depannya.

"Menko Maritim minta terus mendengar, dalami, jangan gegabah, jangan buru-buru, semua harus didengarin dengan cermat, tanya ke ahlinya, tanya ke pakar-pakarnya, banyak pakar-pakar yang bisa," ujarnya.

Dirinya juga menginformasikan ke Luhut mengenai apa-apa saja yang sudah dilakukan oleh KKP di bawah kepemimpinannya.

"Saya juga melaporkan langkah-langkah yang sudah saya lakukan selama 16 hari ini dan beliau sangat mengapresiasi dan beliau minta saya terus turun, terus berkomunikasi dengan semua stakeholder ya," ujarnya.

Hari ini Edhy juga menerima ratusan orang yang berprofesi di sektor kelautan dan perikanan di kantornya. Edhy mendapatkan keluhan soal kebijakan impor garam.

Dirinya mengatakan dalam rapat dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto hal itu sudah dibahas. Dan pihaknya akan berkomunikasi dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian.

"Memang kalau masalah impor garam itu ada hal-hal yang menurut mereka garam itu tidak semua yang dihasilkan di Indonesia bisa memenuhi kebutuhan garam industri. Setuju, kalau memang nggak ada di Indonesia boleh impor," ujarnya.

Edhy sebenarnya setuju impor garam kalau memang pasokan dalam negerinya tidak memungkinkan memenuhi kebutuhan. Tapi yang disayangkan bila garam impor untuk industri rembes ke pasaran sebagai garam konsumsi.

Dirinya pun akan bekerja sama dengan Kemendag dan Kemenperin dalam rangka mengecek kondisi tersebut.

"Cuma masalahnya kan impor juga yang diimpor adalah garam-garam yang ujungnya garam konsumsi juga. Nah ini kemarin hasil rapat itu kita akan saling mengecek, akan berkoordinasi. Dan kasih kami waktu ya," tambahnya.

Hide Ads