Mendes Masih Tunggu Hasil Investigasi 'Desa Hantu'

Mendes Masih Tunggu Hasil Investigasi 'Desa Hantu'

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 12 Nov 2019 20:00 WIB
Foto: Abdul Halim Iskandar (Andhika/detikcom)
Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Abdul Halim Iskandar mengaku sampai saat ini masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri mengenai keberadaan 'desa hantu' atau desa tak berpenduduk yang mendapatkan aliran program dana desa.

"Jadi begini, yang pasti kita tunggu penjelasan hasil investigasi," kata Abdul Halim di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2019).

Abdul Halim menjelaskan, berdasarkan data Kementerian Desa PDTT tidak ada 'desa hantu' seperti yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Apalagi, kata Abdul Halim, berdasarkan evaluasi bulanan program dana desa menunjukkan pemanfaatan anggaran program dana desa berkontribusi pada pembangunan infrastruktur daerah. Termasuk beberapa desa di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara.

"Termasuk yang di Konawe itu, tetapi kita tidak tahu di luar big data yang kita miliki apakah kemudian ada terselip termasuk yang di Konawe itu, apakah kemudian ada terselip kita juga menunggu tapi terus kita update setiap hari kita cek ricek kita nggak menemukan," tegas dia.

"Iya, ternyata nggak ada, nggak di temukan itu ('desa hantu')," sambungnya.


Meski demikian, Abdul Halim mengaku setiap hasil evaluasi program dana desa telah dilaporkan kepada Kementerian Keuangan selaku pemegang anggaran sekaligus pengawas program tersebut. Dia pun menegaskan berdasarkan data yang dimiliki tidak ada 'desa hantu' penyedot anggaran dana desa.

Dia pun tetap menunggu hasil investigasi yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri.

"Bisa saja data kita ada yang belom ter-cover, kemungkinan, tapi dari setiap hari saya update saya buka saya pelajari saya dalami yang nggak ada, kayaknya nggak ada," ungkap dia.


(hek/ara)

Hide Ads