Jokowi menjelaskan, aturan tersebut sama seperti yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di mana setiap menteri menerbitkan satu peraturan maka harus memangkas dua peraturan.
"Minggu lalu saya bertemu Secretary Ross dari Amerika, tangan kanannya Presiden Trump, sekarang ini Presiden Jokowi kalau menteri mau buat Permen 1 dia harus hapus 2 Permen," kata Jokowi saat membuka sekaligus meresmikan acara Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda di Sentul, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lah kita ini memproduksi terus setiap hari mau apa? Sehingga fleksibiltas kira tidak cepat, pergerakan kita lambat, ini yang harus dihilangkan," jelas Jokowi.
"Kultur seperti ini harus dimiliki, saya juga mau bikin aturan itu, menteri boleh bikin aturan tapi 10 aturan hilang. Karena banyak aturan pusing kita sendiri, fleksibiltas paling penting, kecepatan paling penting, semua negara akan menuju ke situ, siapa yang cepat mendahului dia yang menang," sambungnya.
Menurut Jokowi, jika kultur seluruh pejabat negara harus membuat aturan maka ini akan menjerat Pemerintah sendiri, khususnya dalam mengawal perekonomian nasional.
"Kalau kita masih gini-gini terus kapan kita benar, artinya sekali lagi semua harus mendengar ini, semua harus mengerti ini problem yang kita hadapi, semua harus bersinergi, tidak ada lagi saling menyalahkan, kita semua blak blakan, tidak ada lagi saling menjegal," ungkap dia.
Baca juga: Ahok Diajak Erick Thohir Jadi Bos BUMN |
(hek/fdl)