.webp)
Operation and Maintenance Director PT MRT Jakarta Muhammad Effendi mengatakan kartu ini akan mulai dipasarkan akhir November 2019, atau akhir bulan ini. Hal ini seiring dengan keluarnya izin Bank Indonesia (BI) terkait penerbitan uang elektronik.
"Baru dapat approval, 25 November 2019 (dijual) multiple tiket, kartu multi-trip ticket (MTT) yang bernama jelajah akan dijual," ujar Effendi dalam presentasi 'MRT Jakarta: Creating Collaboration to Become World Class,' di Depo MRT Jakarta, Jumat (15/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bedanya kita dengan kartu bank gunanya sama, kecepatannya beda. Kartu bank hampir 2 detik, MTT akan lebih cepat. Itu kenapa kecepatan akan lebih tinggi. Harusnya antrean akan lebih lancar. Jepang bisa ratusan orang 1 line bisa selesai cepat," ujar Effendy.
Dibandingkan dengan di Jepang, mesin pemindai kartu di MRT Jakarta akan bekerja lebih cepat untuk membaca kartu MTT Jelajah ketimbang versi kartu yang telah ada.
"Kalau di Jepang kita lihat kan mereka seperti berlari lalu lewat, kita nggak usah sampai tempel kartu, tapi kita dekati saja sudah kebaca," ujar Effendy.
Rencananya, untuk tahap awal pihak MRT Jakarta akan merilis sekitar 950 kartu MTT untuk mengakomodir keperluan pengguna. Kartu MTT Jelajah ini juga rencananya akan dijual dalam bentuk paket, di mana penumpang akan mendapat kartu termasuk sejumlah saldo di dalamnya.
"Mungkin kita akan jual paket. Nggak terlalu mahal, Rp 50 ribu, 25 ribu tiket Rp 25 ribu saldonya. Tinggal top up," ujar Effendy.
(fdl/fdl)
