Berdasarkan catatannya, Syahrul mengatakan realisasi produksi padi per Oktober 2019 sebesar 52,82 juta ton. Jumlah produksi ini sebesar 64% dari target yang sebesar 82,08 juta ton.
Sementara jumlah produksi jagung telah mencapai 25,8 juta ton atau sekitar 93% dari target yang ditetapkan sebesar 27,8 juta ton. Untuk bawang merah, realisasi produksi hingga Oktober 2019 tercatat sebesar 1,53 juta ton, jumlah ini sekitar 102% dari target sebesar 1,49 juta ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan untuk bawang putih, produksi tercatat hanya sekitar 75 ribu ton. Baru 73% dari target 102 ribu ton di tahun ini. Sementara itu, untuk komoditas cabai tercatat sebesar 2,57 juta ton. Produksi cabai ini sekitar 112% dari target sebesar 2,29 juta ton.
Kementan juga mencatat jumlah produksi daging hingga Oktober 2019 sebesar 51 ribu ton dari target sebesar 75 ribu ton. Sedangkan untuk produksi tebu tercatat sebesar 2,45 juta ton dari target sebesar 3 juta ton tahun ini.
"Untuk produksi kelapa tercatat sebesar 2,92 juta ton dari target sebesar 3,49 juta ton. Kakao kita hingga Oktober sudah produksi sebesar 65 ribu ton dari target sebesar 73 ribu ton," kata Syahrul di ruang DPR Komisi IV, Senin (18/11/2019).
Untuk komoditas kopi, Kementan mencatat realisasi produksi sebesar 73 ribu ton dari target sebesar 66 ribu ton. Terakhir, untuk komoditas karet pihaknya mencatat produksi sebesar 3,54 juta ton. Baru 93% dari target sebesar 3,81 juta ton.
Dalam catatan Kementerian Pertanian (Kementan) tersebut, produksi kedelai merupakan yang terendah dari semuanya.
Produksi kacang kedelai per Oktober 2019 tercatat baru sebesar 480 ribu ton. Padahal, target produksi yang ditetapkan sebesar 2,8 juta. Ini berarti, produksi kedelai hanya sekitar 16,4% dari target.
Temuan BPK
Syahrul juga menindaklanjuti temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Semester I Tahun 2019. Hal itu disampaikan dalam rapat kerja (raker) yang dilaksanakan hari ini dengan Komisi IV DPR RI.
Dalam laporannya Syahrul mengatakan telah menindaklanjuti hasil temuan BPK. Pada Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK terhadap Laporan Keuangan Kementerian Pertanian Semester I, menjelaskan ada 40 temuan dan 92 rekomendasi.
Selain itu masih ada 15 rekomendasi yang masih diproses.
"Berdasarkan hasil BPK semester I tahun 2019, tedapat sebanyak 40 temuan dan 92 rekomendasi yang harus kami tindaklanjuti. Sebanyak 15 rekomendasi juga ditindaklanjuti bahwa masih dalam kategori belum sesuai atau masih dalam proses tindaklanjut" kata Syahrul di Ruang Rapat Komisi IV DPR, Jakarta, Senin (18/11/2019).
Syahrul melanjutkan, akan segera menindaklanjuti seluruh rekomendasi Hasil BPK Semester I tahun 2019 yang belum tuntas sebelum pemeriksaan berikutnya dilaksanakan.
"Dengan sisa waktu yang tidak banyak di tahun 2019 ini, Kementan melalui upaya yang sungguh-sungguh akan menyelesaikan hasil penelitian BPK tersebut," ucapnya.
(hns/hns)