Yang ditenggelamkan pun bukan sembarang kapal, namun kapal ilegal pencuri ikan di laut nusantara. Ratusan kapal telah ditenggelamkan Susi sejak mengisi jabatan sebagai Menteri KKP.
Susi Tenggelamkan Kapal
Dihimpun dari catatan detikcom, Susi pertama kali melakukan penenggelaman kapal tanggal 19 Oktober 2015. Pihaknya, diketahui menenggelamkan empat kapal berbendera Vietnam di Pontianak, Kalimantan Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sebuah acara talkshow awal tahun yang lalu, Susi pernah bercerita sejarahnya dia bisa menenggelamkan kapal.
Awalnya dia mengaku tidak ingin main kasar, bahkan menurutnya sejak 2015 dia telah melakukan diplomasi dan lobi kepada pada duta besar yang negaranya santer dikabarkan mencuri di laut Indonesia. Cara halus ini dilakukan agar kapal-kapal berhenti mencuri.
Sebelum melakukan diplomasi dan lobi dengan para dubes, Susi mengaku bekerjasama dengan TNI AL untuk menangkap para kapal pencuri ikan di Indonesia. Mengetahui cara halusnya gagal, akhirnya Susi meminta untuk kapal-kapal maling itu ditangkap dan disiapkan untuk ditenggalamkan.
"Penenggelaman kapal ini menyelesaikan persoalan bangsa, yang sudah lama dan berakar ke mana-mana. Saya bekerja sampai jam 3 pagi, sudah tangkap 10 hadiah tahun baru pada 2015, 10 kapal Tiongkok ukuran ribuan GT," kisah Susi di Universitas Sahid, Jakarta, Selasa (9/4/2019).
Sudah Tenggelamkan 556 Kapal
Hingga akhir eranya, Susi setidaknya sudah menenggelamkan 556 kapal. Kapal-kapal ini sebagian besar berasal dari Vietnam dan Filipina.
Secara rinci kapal yang ditenggelamkan adalah, 321 kapal berbendera Vietnam, 91 kapal Filipina, 87 kapal Malaysia, 24 kapal Thailand, Papua Nugini 2 kapal, RRT 3 kapal, Nigeria 1 kapal, Belize 1 kapal, dan Indonesia 26 kapal.
Disetp Edhy Prabowo?
Foto: Luthfy Syahban/Tim Infografis
|
Edhy justru berniat mempertimbangkan agar kapal-kapal ilegal yang disita Kejaksaan Agung bisa diberikan untuk nelayan. Edhy menilai jika penenggelaman kapal dilakukan terus tapi tidak ada pembinaan terhadap nelayan dan pembudidaya perikanan maka tidak ada gunanya.
"Kalau jargon penenggelaman kapal terus yang kita lakukan sementara pembinaan kepada nelayan dan pembudidaya ikan kita juga nggak ada, nggak jalan nggak ada gunanya," kata Edhy di Menara Kadin, Jakarta, Senin (18/11/2019).
Namun, Edhy tak berencanan menyetop total kebijakan penenggelaman kapal. Ia hanya akan lebih selektif dalam menentukan kapal mana yang perlu ditenggelamkan. Edhy sendiri mengaku penenggelaman kapal akan terus dilakukan, meski kini membuka opsi lain yakni menghibahkannya ke nelayan.
Halaman 2 dari 2