Jokowi Bahas Banyak Mega Proyek Bareng Pengusaha Kakap Jepang

Jokowi Bahas Banyak Mega Proyek Bareng Pengusaha Kakap Jepang

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 20 Nov 2019 14:37 WIB
Foto: Hendra Kusuma
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) siang ini membahas banyak mega proyek di tanah air bersama puluhan pengusaha kakap Jepang di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Di antaranya adalah mengenai kelanjutan proyek Masela hingga kereta semi kencang Jakarta-Surabaya.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/11/2019).

"Tadi pertemuan bapak presiden dengan delegasi Jepang yang dipimpin oleh mantan perdana menteri bapak Fukuoda. Dan beberapa isu yang diangkat adalah yang pertama terkait dengan proyek Masela," kata Airlangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Airlangga menjelaskan, Presiden menyampaikan dalam perancangan desain pada proyek Masela harus menyerap tenaga kerja dari wilayah sekitar dan memprioritaskan bahan baku produk lokal (local content). Proyek ini direncanakan pembangunan pada 2022 hingga 2027.



Kemudian, Indonesia dan Jepang juga sepakat untuk meningkatkan produksi kendaraan roda empat dari Daihatsu dan Toyota. Berdasarkan data yang dimiliki, kedua perusahaan tersebut sudah memproduksi lebih dari 10 juta dan 90 persen ekspor otomotif nasional telah menyambar 80 negara di dunia.

"Kemudian dari Mr Yamaguchi dari PT Taisei sudah 60 tahun di Indonesia termasuk mendirikan Hotel Indonesia dan berdasarkan data, PT Taisei punya pengalaman juga untuk mengerjakan pengembangan kota, dan juga terkait dengan penanganan bencana banjir, mereka menawarkan untuk dilibatkan dalam kegiatan tersebut termasuk penanganan banjir di kota Jakarta," jelas Airlangga.

Lebih lanjut Airlangga menjelaskan, Presiden Jokowi juga menyinggung soal perluasan pembangunan MRT Jakarta dan kereta semi kencang Jakarta-Surabaya.

Tidak hanya itu, Airlangga mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi meminta Jepang dan Indonesia meningkatkan kerja sama pada sektor pariwisata. Pasalnya, Indonesia akan memiliki 10 Bali baru dan 5 Bali baru yang menjadi super prioritas.

"Dan bapak Presiden menyampaikan bahwa beberapa hal lagi yang diperlukan untuk pengembangan dengan Jepang antara lain terkait dengan agro terkait dengan teknologi terkait dengan ekspor barang-barang agro, sanitary technology," ungkap dia.




(hek/eds)

Hide Ads