Dahlan kagum dengan kontribusi Ciputra dalam pembangunan Jakarta. Salah satu yang disoroti Dahlan adalah keberhasilan Ciputra 'menyulap' kawasan Ancol, dari tempat jin buang anak jadi salah satu taman rekreasi terkenal.
Mau tahu pandangan lengkap Dahlan Iskan terhadap sosok Ciputra? Baca selengkapny di sini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Sulap' Ancol Jadi Taman Rekreasi Impian
Foto: Ilustrasi: Edi Wahyono
|
"PD Pembangunan Jaya berada di tangan orang hebat dalam kurun waktu yang panjang. Sekali lagi, kemajuan yang nyata hanya bisa diraih oleh pemimpin yang hebat, dalam kurun waktu yang panjang," tulis Dahlan dalam blog pribadinya, disway.id, dikutip Jumat (29/11/2019).
Pimpinan hebat menurut Dahlan, melahirkan banyak doktrin. Ciputra pun begitu. Menurut Dahlan, bagi Ciputra pengusaha adalah orang yang berhasil mengubah rongsokan jadi emas.
"Pemimpin yang hebat biasanya juga melahirkan banyak doktrin. Doktrin tertingginya adalah entrepreneurship: Pengusaha adalah siapa pun yang bisa mengubah rongsokan menjadi emas," ujar Dahlan.
Salah satu rongsokan yang berhasil diubah jadi emas oleh Ciputra adalah kawasan Ancol. Menurutnya, Ciputra mengubah Pantai Ancol yang memiliki citra buruk berupa pantai comberan sampai tempat jin buang anak, menjadi Taman Impian Jaya Ancol, taman rekreasi impian.
"Taman Impian Jaya Ancol adalah salah satu rongsokan itu. Ancol telah menjadi legenda Ciputra: dari pantai comberan, sarang nyamuk, gelandangan, jin buang anak. (Diubah) Menjadi taman rekreasi impian," pungkas Dahlan.
Memajukan PD Pembangunan Jaya
Ciputra/Foto: Danang Sugianto/detikFinance
|
"Awalnya Ciputra memajukan perusahaan daerah milik Pemda DKI Jakarta, yang belakangan terkenal dengan nama PT Pembangunan Jaya. Itulah karir pertama Ciputra di dunia usaha setelah beliau lulus dari ITB Bandung. Beliau dipercaya oleh Gubernur Jakarta Soemarno," kisah Dahlan.
"Tidak diberi modal. Hanya diberi proyek: Pasar Senen," lanjutnya.
Tak disangka tak dinyana, Ciputra justru sukses besar. Hingga akhirnya dia ditunjuk memimpin perusahaan daerah ini sampai 7 periode gubernur lamanya.
"Di tangan Ciputra perusahaan daerah itu maju pesat. Lebih maju lagi di zaman Gubernur Ali Sadikin, yang gila membangun itu. Gubernur berikutnya memercayainya lagi, sampai tujuh gubernur," ungkap Dahlan.
Halaman 2 dari 3