Serikat Karyawan Garuda soal Ari Ashkara: Turut Prihatin!

Serikat Karyawan Garuda soal Ari Ashkara: Turut Prihatin!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 06 Des 2019 16:03 WIB
Ilustrasi/Foto: B737-Max 8 milik Garuda Indonesia/Herdi Alif Al Hikam
Jakarta - Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) Tomy Tampatty merespons pemecatan Ari Ashkara dari jabatannya sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia. Tomy mengaku prihatin dengan kejadian pemecatan ini.

Meski begitu, pihaknya tetap menyerahkan semua keputusan kepada Menteri BUMN Erick Tohir. Pasalnya, menurut Tomy, Erick lah yang memiliki tugas untuk menilai kinerja petinggi BUMN, termasuk Dirut Garuda.

"Pertama saya sampaikan rasa turut prihatin atas kejadian ini, namun semuanya kami serahkan kepada Menteri BUMN. Dia yang punya tupoksi untuk menilai Direktur Utama kami," kata Tomy saat dihubungi detikcom, Jumat (6/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tomy mengapresiasi kinerja Ari selama memimpin Garuda Indonesia. Dia menilai Ari telah membawa perusahaan meningkat secara positif.

"Kami apresiasi kinerja Pak Ari selama di Garuda telah tunjukkan peningkatan ke arah positif," ujar Tomy.

Ari Ashkara sendiri dipecat Erick Tohir setelah terjadinya skandal penyelundupan barang mewah saat penjemputan pesawat baru Garuda Indonesia. Satu set rakitan motor Harley Davidson jadul dan sepeda Brompton disebut masuk ke Indonesia secara ilegal dari Prancis dengan pesawat Garuda.

Menanggapi kasus tersebut, Tomy mengaku prihatin. Pasalnya kejadian ini menimpa Garuda Indonesia justru saat perusahaan sedang membaik kondisinya.

"Kita jelas prihatin sama kejadian itu, di tengah posisi kinerja Garuda yang sedang membaik. Mulai dari kinerja operasional, keuntungan kita kemarin juga sudah diekspos kan," ujar Tomy.

Foto bareng direksi

Sementara Tomy Tampatty membenarkan dirinya ikut serta menjemput pesawat baru Garuda Indonesia yang kedua dari Prancis. Sebelumnya, viral unggahan di media sosial soal para petinggi serikat pekerja yang ikut menjemput pesawat di Twitter.

"Saya klarifikasi (foto) itu benar, itu memang saya di situ, itu (penjemputan) pesawat ke dua ya. Iya (jemput) ke Touluse. Tanggal 4 (Desember) sampainya," ucap Tomy .

Tomy kemudian menjelaskan dirinya ikut serta dalam penjemputan pesawat karena permintaan board of director (BOD) alias direksi Garuda Indonesia, mantan Dirut Ari Ashkara salah satunya. Tomy menyebut hal tersebut dilakukan sebagai komitmen kebersamaan karyawan dan direksi.

"Jadi gini kita itu berangkat BOD yang minta termasuk Pak Ari, artinya itu kebersamaan kita gitu lho. Kita selama ini kemitraan bagus dalam hal apapun, itu bentuk komitmen kebersamaan kita," kata Tomy.

Tomy sendiri mengaku bahwa dalam pesawat yang dijemputnya tidak terjadi kasus apapun, termasuk penyelundupan barang mewah seperti pada saat penjemputan pesawat baru yang pertama.

Dia menegaskan dirinya sendiri hanya membawa oleh-oleh berupa coklat. Dia juga menjamin pesawat kedua ini sudah diperiksa pihak berwajib dan dinyatakan tanpa masalah.

"Nggak lah paling saya bawa coklat. pemeriksaan juga dilakukan kok, kompartemen kargo dicek, kabin dibuka semua, kita diperiksa juga. Saya di situ, aman aja nggak ada apa-apa," ucap Tomy.




(hns/hns)

Hide Ads