"Kami sepakat bahwa tahun ini kami harus langsung memberangkatkan jemaah dari Bandara Kertajati. Hambatan-hambatan pasti ada lah, tapi nanti akan kita pecahkan bersama," kata Fachrul dikutip dari Setkab, Sabtu (7/12/2019).
Pertemuan yang berlangsung selama 45 menit ini dihadiri jajaran Kementerian Perhubungan, Pemerintah Daerah Jawa Barat, perwakilan Garuda Indonesia, dan pihak terkait lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mempercepat proses penyiapan Bandara Kertajati, Fachrul mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk segera membentuk tim kecil.
"Kita akan memecahkan hambatan-hambatan yang masih ada secepatnya," katanya.
Senada dengan Fachrul, Budi Karya juga sepakat untuk mempercepat proses persiapan penggunaan Bandara Kertajati.
"Berkaitan dengan hambatan, akan kita selesaikan. Dan yang hebat Pak Menteri Agama sudah menugaskan kepada kita semuanya, minggu depan sudah mulai kerja untuk menyelesaikan masalah Kertajati ini," ungkap Budi Karya.
Menurut Budi Karya, pemerintah menargetkan dari 97 kelompok terbang (kloter) yang ada di embarkasi Jawa Barat, 20 di antaranya akan diberangkatkan dari Bandara Kertajati.
"Kalau yang di Kertajati nanti akan kita lihat. Kita mengharapkan ada paling tidak sekitar 20 flight minimal. Karena itu tiga kabupaten yang terdekat. Tapi kalau lebih banyak lebih bagus. Tapi minimal 20 flight," tutur Budi Karya.
Selain haji, pemerintah juga akan mulai menggunakan Bandara Kertajati bagi jemaah umrah.
"Jemaah umrah itu, di Jawa Barat bagian timur, ada 180 ribu jemaah per tahun. Jadi kita harapkan, yang diberangkatkan dari Kertajati, ada satu flight diberangkatkan dari sana," urai Budi Karya.
Menurut Budi Karya, pemberangkatan umrah dari Bandara Kertajati akan dilaksanakan mulai 1 Februari 2020.
(ara/eds)