Hal ini disampaikannya dalam peresmian kerja sama investasi antara China Aircraft Leasing Company (CLAC) dan maskapai penerbangan Trans Nusa.
Meski begitu berdasarkan jumlah investasi, menurut Luhut, Jepang paling banyak melakukan investasi di Indonesia saat. Singapura menyusul di posisi kedua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, dana dari Singapura yang masuk ke Indonesia menurut Luhut kebanyakan berasal dari China juga. Jadi, dia menyimpulkan dana dari China yang datang secara tidak langsung banyak juga masuk ke Indonesia, ujungnya China dia sebut jadi investor nomor satu di Indonesia.
"Tapi dana China banyak juga masuk dari Singapura. Jadi saya rasa tetap China investor terbanyak ke Indonesia," ucap Luhut.
Soal investasi CACL untuk maskapai Trans Nusa, Luhut menilai hal ini sudah bagus. Pasalnya, Indonesia punya pasar cukup besar dengan perkembangan kelas menengah yang pesat.
"Investasi ke airline ini juga sangat bagus. Middle class kita itu sedang berkembang, jadi pasar kita besar. Ini menjadikan Indonesia jadi daya tarik buat investasi," kata Luhut.
Masih di depan investor dari China, Luhut menambahkan agar investasi yang dilakukan tetap mematuhi aturan yang dibuat pemerintah. Dia sendiri menilai pihak China patuh-patuh kepada aturan investasi di Indonesia.
Baca juga: Luhut Mau Jual Kredit Karbon RI, Apa Itu? |
"Saya hanya ingatkan, kalau mau investasi di sini harus patuh sama aturan kita. Saya lihat China patuh-patuh ya," ujar Luhut.
Luhut juga menyebut investasi China mendukung visi Indonesia untuk beralih ke industri nilai tambah. Dia menyebutkan China telah banyak berinvestasi dan bantu mengembangkan beragam pabrik nilai tambah komoditas.
Saya rasa China investasi banyak soal value added. Ini sesuai dengan visi kita ubah commodity based ke value added. China sudah investasi untuk Morowali, Weda Bay, dan banyak lagi," ungkap Luhut.
(ang/ang)