Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan material aspal yang digunakan untuk membangun infrastruktur masih diimpor sekitar 40% dari total kebutuhan.
"Terkait dengan aspal, kita masih ada impor kira-kira 40%," kata Airlangga di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (10/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ada program campur aspal dengan karet, sehingga harapannya demand dengan karet akan meningkat," ujarnya.
Sementara Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang mengatakan pemerintah akan membuka lebar pintu investasi aspal dan baja di tanah air. Sehingga, kebutuhan material pembangunan infrastruktur dapat dipenuhi oleh produk dalam negeri.
"Kan banyak yang bisa disiapkan di dalam negeri seperti beton, semen, keramik, kaca, berbagai macam jenis industri yang bisa mendukung pembangunan infrastruktur. Karet juga sudah siap," kata Agus.
Khusus untuk baja, Agus mengaku sudah ada penjajakan kerja sama antara Posco dengan Krakatau Steel.
"Kalau baja, Posco (Korea) sebentar lagi akan bekerja sama dengan Krakatau Steel untuk memulai sepuluh cluster barunya. Ini investasinya jenis turunan yang baru. Itu juga investasi yang cukup signifikan, tapi ini pengembangan," ungkap Agus.
(hek/fdl)