Direktur Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PKTrans), M.Nurdin menjelaskan penyelenggaraan transmigrasi menargetkan perubahan paradigma baru terkait pengembangan transmigrasi bidang ekonomi, sosial budaya, mental spiritual, kelembagaan dan pengelolaan sumber daya alam.
Selain itu, pembangunan fisik di pemukiman atau kawasan transmigrasi harus seiring dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Nurdin juga mengatakan kontribusi transmigrasi dalam pertumbuhan ekonomi yakni dengan mewujudkan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.
"Target itu diarahkan untuk mencapai kesejahteraan, kemandirian, integrasi transmigran dengan penduduk sekitar dan kelestarian fungsi lingkungan secara berkelanjutan," ucap Nurdin dalam keterangan tertulis, Kamis (12/12/2019)..
"Setidaknya terdapat 26 pabrik kelapa sawit, 21 pabrik crumb rubber, 13 pabrik pengolahan kakao, serta industri pengolahan jagung yang suplai material bahan bakunya diproduksi oleh kawasan transmigrasi," imbuhnya.
Hal tersebut Nurdin sampaikan dalam momen Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) yang diperingati setiap tanggal 12 Desember. Nurdin mengatakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) rutin memperingati HBT.
Di peringatan yang ke-69, HBT mengangkat tema 'Transmigrasi Kerja Nyata Membangun Bangsa. Rangkaian acara diawali dengan upacara penghormatan sekaligus ziarah tabur bunga ke Makam Pionir Pembangunan Transmigrasi di Desa Sukra, Indramayu, Jawa Barat, yang dipimpin Wakil Menteri Desa, PDTT, Budi Arie Setiadi, pada Senin 9 Desember lalu.
Puncaknya, upacara di halaman Kantor Bupati Bulungan, Kalimantan Utara, pada rabu (11/12/2019). HBT tahun ini merupakan wujud dari apresiasi dari program transmigrasi yang pertama kalinya dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 1950.
Saat itu, pemerintah berhasil memberangkatkan 25 Kepala Keluarga (KK) atau dengan total 98 jiwa dengan lokasi penempatan di antaranya Lampung (23 KK) dan ke Lubuk Linggau (2 KK). Untuk mengenang program pemindahan penduduk setelah masa kemerdekaan itu, maka setiap tanggal 12 Desember diperingati sebagai HBT.
Rangkaian HBT juga dimeriahkan pentas seni dan budaya campur sari dari warga binaan transmigran. Selain itu, hadirnya bazar atau pasar murah dengan menyediakan 1.000 paket dari Perum Bulog senilai Rp100 ribu dan CSR BNI Rp 50 ribu untuk ditebus masyarakat Rp 50.
(mul/ega)