Melansir dari Forbes pada Kamis (12/12/2019), Masayoshi berjanji bahwa dia akan berinvestasi US$ 50 miliar (sekitar Rp 700 triliun dengan kurs Rp 14.000/dolar) di AS dan menyediakan 50.000 lapangan pekerjaan. Janji ini direncanakan akan selesai dalam kurun waktu empat tahun, bertepatan dengan masa jabatan Trump sebagai presiden.
Hal ini disampaikan oleh Trump dan Masayoshi tiga tahun lalu pada 6 Desember 2016, di lobi Trump Tower, Manhattan, AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, Masayoshi sudah hampir memenuhi janjinya untuk berinvestasi di AS sebesar US$ 50 miliar. Sejauh ini bos SoftBank tersebut dilaporkan telah berinvestasi hingga US$ 47 miliar dengan cara berinvestasi di banyak perusahaan seperti Slack, Uber, DoorDash, hingga WeWork.
Meski telah berinvestasi hampir US$ 50 miliar, nyatanya Masayoshi dirasa masih kesulitan untuk memenuhi janjinya mengenai ciptakan 50.000 lapangan pekerjaan. Hal ini dikarenakan banyaknya perusahaan AS yang menerima investasi dari SoftBank tidak mampu menyerap tenaga kerja sesuai harapan.
Bahkan perusahaan hasil investasi SoftBank, mulai dari Uber, WeWork hingga startup penyewaan mobil online Fair, telah mem-PHK ribuan karyawan dalam beberapa bulan terakhir karena sempat mengalami defisit.
Baca juga: Rugi Terus, WeWork PHK 2.400 Karyawan |
WeWork telah mengumumkan rencananya untuk memangkas 4.000 karyawan secara global pada November, kemudian Uber dilaporkan telah mem-PHK lebih dari 1.000 karyawan sejak Juli kemarin, dan sebuah perusahaan penyewaan mobil Fair telah memangkas 40% tenaga kerjanya, atau sekitar 200 karyawan.
Kini CEO SoftBank Masayoshi Son hanya memiliki sisa waktu satu tahun untuk memenuhi janjinya kepada Trump. Meski demikian, Masayoshi dirasa akan mengalami kesulitan untuk memenuhi janjinya terutama untuk membuka 50.000 lapangan pekerjaan.
(zlf/zlf)