"Kita menjadi produsen stainless steel nomor 2 terbesar di dunia nanti 2021," kata Luhut dalam acara memperingati Hari Wawasan Nusantara Indonesia di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2019).
Hal itu juga didukung oleh pengembangan industri carbon steel (baja karbon) di Indonesia. Produksi carbon steel akan mendorong nilai ekspor Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun lalu ekspor kita stainless steel itu US$ 5,85 miliar. Dan itu betul-betul membantu CAD (defisit transaksi berjalan) kita. Kemudian tahun ini akan (ekspor) US$ 9 miliar, dan tahun depan akan (ekspor) US$ 13,8 miliar karena sudah masuk carbon steel," tambahnya.
Nantinya, Indonesia mulai benar-benar bisa mengembangkan baterai kendaraan listrik setelah 2024.
"Ini investasi kita dan ini ekspor kita sampai 2024 hanya sampai pada katoda. Jadi belum sampai pada lithium battery. Dan ini baru dari satu area industri yaitu Morowali, belum tadi masuk Weda Bay dan sebagainya," tambahnya.
(toy/zlf)