Mantan Bos Bank Dunia Mau Bantu RI Bangun Infrastruktur RI

Mantan Bos Bank Dunia Mau Bantu RI Bangun Infrastruktur RI

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 13 Des 2019 17:39 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa Mantan Bos Bank Dunia, Jim Yong Kim tertarik membantu membangun infrastruktur di Indonesia.

Keinginan tersebut terkuak usai bertemu langsung dengan dirinya di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Jim Yong Kim kini menjabat sebagai Wakil Presiden Global Infrastructure Partners (GIP). Pada pertemuan itu, Jim ditemani Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Intinya gini, Mr Jim Kim ini kan mantan presiden bank dunia yang sekarang dia memegang yang namanya GIP, yang spesialisasinya ada di infrastruktur," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka melihat, GIP melihat bahwa Indonesia ini memiliki keinginan yang sungguh-sungguh baik itu di pembangunan jalan tol, pembangunan pelabuhan pembangunan airport, pembangunan power plan, yang semuanya itu secara ekonomi secara bisnis itu visible, sehingga mereka ingin membantu kita investasi ikut bersama-bersama di bidang investasi, di bidang itu," tambahnya.


Mantan Wali Kota Solo ini mengaku, Jim Yong Kim selaku perwakilan GIP ingin membantu pembangunan infrastruktur di Indonesia pada bidang transmisi ketenagalistrikan, bandara, dan pembangkit listrik hydro power.

"Tiga ini yang keinginan dari mereka. Saya sampaikan, silahkan dibicarakan langsung dengan menteri yang terkait. Karena kita membutuhkan investasi," ungkap dia.

Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak mantan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pertemuan membahas investasi.

Luhut mengatakan, Kim berminat untuk investasi di Kalimantan terkait energi, transmisi, dan bandara.

"Jim Yong Kim, bekas presiden World Bank, sekarang bekerja jadi partner di Global Infrastructure Partners. beliau berminat untuk melakukan investasi di Indonesia. 3 tempat, dan presiden sudah setuju tadi, yaitu di hydropower di Kalimantan Utara, kemudian di airport untuk manajemen airport, dan juga kemudian transmisi," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2019).




(hek/fdl)

Hide Ads