Hal ini tidak lepas dari binaan Marhendra (42), pemilik UMKM, dengan memberikan pengetahuan kepada para petani untuk memastikan hasil panen dari mereka dapat menghasilkan kualitas yang baik.
"Jadi untuk pembinaan kita selalu memberikan informasi bahwa biji kopi merah itu harganya mahal dan kualitasnya juga bagus, selain itu peminatnya juga lebih banyak," tutur Marhendra saat ditemui detikcom di acara Bank BRI Pesta Rakyat Simpedes di Banyuwangi, Sabtu (14/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ini kebanyakan kebun turunan ya jadi ketika panen mereka tidak memetik biji yang berwarna merah, jadi semuanya dipetik merah, kuning, hijau yang harganya cuma Rp 3-4 ribu per kilo, kalau sekarang karena petik biji kopi yang berwarna merah harganya bisa mencapai Rp 27 ribu per kilonya," jelas Marhendra.
Dia juga mengatakan petani hasil binaannya telah mendistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia bahkan ke mancanegara.
"Iya binaan kami sudah ada yang mengirimkan hasil panennya ke Australia, Hong Kong, Taiwan minimal 20 kilo tetapi 4 bulan yang lalu pernah mengirimkan 200 kilo," tambahnya.
Marhendra juga menjelaskan, untuk ekspor kopi yang dikirimkan memiliki grade sendiri. Ada beragam ukuran biji kopi yang harus dipenuhi.
![]() |
"Jadi ukuran biji kopi untuk ekspor itu ada ukuran S, M, dan juga L. Nah dari peminat mereka lebih memilih yang mana. Misal pasar luar negeri itu mereka minta yang M ya kita sortasi lagi dari biji-biji kopi tersebut," ujarnya.
Kopi Ilir adalah UMKM hasil binaan BRI. UMKM ini berdiri sejak 5 tahun yang lalu dan kini memiliki omzet sebesar Rp 35 juta dari hasil berjualan biji kopi yang didapat dari petani binaan.
"Untuk Kopi Lir Ilir sendiri kita sudah bisa menghasilkan omzet sebesar Rp 35 juta per bulannya," ujarnya.
Hasil produksi dari UMKM Lir Ilir juga telah didistribusikan ke berbagai kota di Indonesia seperti Makassar, Jakarta, Jogja, Bandung, dan juga Kalimantan.
"Hasil produksi kami memiliki basic yaitu biji kopi dari Banyuwangi, yang memiliki rasa seperti dark chocolate," papar Marhendra.
Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Banyuwangi, Dani Azwar Anas mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada Bank BRI yang terus mendukung perkembangan UMKM di Banyuwangi lewat berbagai programnya.
"Alhamdulillah karena BRI UMKM di Banyuwangi sudah mulai maju, ini karena BRI telah mendampingi teman-teman kami di UMKM yang sudah membantu dalam permodalan dan juga pendampingan di UMKM di Banyuwangi," tuturnya.
Kopi Lir Ilir adalah salah satu dari 20 UKM yang ada pada acara Bank BRI Pesta Rakyat Simpedes yang diselenggarakan di Banyuwangi. Pesta Rakyat Simpedes adalah acara yang digelar Bank BRI yang juga merupakan acara yang digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun Bank BRI ke-124.
Pelaksanaan PRS tahun 2019 tersebar di 100 (seratus) titik lokasi di seluruh Indonesia. Dalam minggu ini (14 dan 15 Desember 2019) PRS serentak dilaksanakan di Banyuwangi, Palembang, Singkawang, Gorontalo, Makassar, Denpasar, Bogor, Sidoarjo, Malang, Cimahi, Semarang dan 22 (dua puluh dua) kota lainnya.
(prf/hns)