Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, di November 2019 total nilai impor dari Tiongkok mencapai US$ 4,2 miliar. Sementara negara kedua yang menjadi sumber barang impor RI adalah Jepang sebesar US$ 1,23 miliar.
"Berdasarkan negara impor, dari Tiongkok juga mengalami peningkatan paling tinggi yakni US$ 226,9 juta," kata Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Senin (16/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun jika diperhatikan peningkatannya di November 2019 paling besar terjadi di sektor buah-buah yang naik 48,8% jika dibandingkan Oktober 2019. Bahkan jika dibandingkan dengan November 2018 nilainya naik 109,47%.
Baca juga: Naik 3,9%, Impor November US$ 15,34 Miliar |
"Beberapa barang jenis konsumsi yang naik di November antara lain buah-buahan seperti apel dan jeruk mandarin dari Tiongkok. Itu yang menyebabkan barang konsumsi mengalami kenaikan," tambahnya.
Menurut data BPS angka impor apel di November 2019 mencapai US$ 56,16 juta. Angka itu naik 120,98% jika dibandingkan impor apel di Oktober US$ 25,41 juta.
Untuk produk jeruk mandarin impor di November mencapai US$ 12,8 juta. Angka itu naik 190% jika dibandingkan posisi Oktober 2019 sebesar US$ 4,4 juta
Selain itu impor dari Tiongkok yang mengalami kenaikan cukup tinggi di November 2019 adalah mesin dan perlengkapan mekanis yang naik 13,7% dari US$ 885,88 juta menjadi US$ 1 miliar. Dari kelompok itu yang porsi impor yang paling tinggi adalah produk laptop termasuk notebook.
Tercatat impor laptop di November 2019 mencapai US$ 123,14 juta. Angka itu naik 53% dibandingkan posisi bulan sebelumnya US$ 80,46 juta.
Sekadar informasi, Total impor Indonesia sepanjang November 2019 sebesar US$ 15,34 miliar atau turun 9,24% dibanding November 2018. Sementara dibandingkan dengan Oktober 2019, impor bulan ini naik tipis 3,94%.
Neraca perdagangan Indonesia pada November 2019 negatif US$ 1,33 miliar. Angka tersebut berasal dari ekspor November 2019 sebesar US$ 14,01 miliar dan impor sebesar US$ 15,34 miliar.
(das/fdl)