"Kalau lihat peningkatan impor terjadi baik migas maupun non migas" kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suharyanto di kantornya, Jakarta, Senin (15/12/2019).
Berbeda dengan tahun lalu, Suhariyanto mengatakan impor November tahun ini cenderung mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan konsumsi untuk libur sekolah hingga tahun baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"November tahun lalu impornya turun tapi tahun ini cukup naik. Kita paham ada banyaknya kebutuhan konsumsi untuk Desember karena ada libur sekolah dan nataru (Natal dan tahun baru)," kata Suhariyanto.
Beberapa jenis konsumsi yang naik di November antara lain buah apel dan jeruk dari Tiongkok. Dua komoditas tersebut yang paling menyumbang kenaikan impor.
"Itu yang menyebabkan barang konsumsi mengalami kenaikan. Barang bakunya juga naik 2,63%. Beberapa barang modal notebook dari Tiongkok juga mengalami kenaikan," jelasnya.
(fdl/eds)