Menuju Akhir 2019, APBN Masih 'Bolong' Rp 368 T

Menuju Akhir 2019, APBN Masih 'Bolong' Rp 368 T

Hendra Kusuma - detikFinance
Kamis, 19 Des 2019 11:43 WIB
Foto: Tim Infografis: Zaki Alfarabi
Jakarta - Kementerian Keuangan mencatat defisit APBN per akhir November 2019 ada di level 2,29% atau sebesar Rp 368,9 triliun. Namun per 13 Desember 2019, defisit disebut menyusut ke 2,21%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penyusutan defisit APBN ditopang oleh kenaikan pertumbuhan penerimaan pendapatan dan optimalisasi belanja.

"Sampai 13 Desember ini akan menurun ke 2,2%. Jadi tidak dekati 2,3%, itu hal yang sangat penting. Namun 2 minggu pertama Desember ada perbaikan tren dari sektor riil dan penerimaan pajak dan perkembangan defisit kita," katanya dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan di Jakarta, Kamis (19/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun, defisit APBN diproyeksi akan kembali melebar hingga akhir 2019. Defisit diproyeksi menjadi 2,29% dari GDP atau sebesar Rp 368,9 triliun. Angka tersebut lebih lebar dari proyeksi dalam asumsi APBN 2019 yang dipatok 1,84% dari GDP.

"Estimasi pelebaran defisit kita 1,84% atau Rp 296 triliun akan melebar 2,29% dari GDP atau Rp 368 triliun," kata Sri Mulyani.

Sementara pendapatan negara hingga akhir November 2019 atau awal Desember 2019 tercatat sebesar Rp 1.677 triliun. Angka ini tercatat masih kurang sekitar Rp 479 triliun lagi dari target APBN 2019 yang sebesar Rp 2.156 triliun.




(eds/eds)

Hide Ads