"Pemenang lelang terbuka beras turun mutu adalah PT. Zona Eksekutif Linier, perusahaan industri lem furniture," kata Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Tri Wahyudi Saleh kepada detikcom, Senin (23/12/2019).
Beras tersebut dilelang dengan harga dasar Rp 23,75 miliar. Adapun nilai yang diajukan PT Zona Eksekutif Linier sebesar Rp 23,8 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tri Wahyudi menjelaskan, dalam proses pelelangan yang telah dibuka sejak 13 Desember 2019 itu, 12 perusahaan mendaftar lelang. Setelah diseleksi, terdapat 5 perusahaan yang lolos persyaratan administrasi. Dalam tahap penawaran, hanya 4 perusahaan yang mengajukan. Satu di antara 5 perusahaan tersebut yaitu perusahaan yang bergerak di industri sabun mundur.
"Dari 12, diseleksi administrasinya yang lolos 5. Dari 5 yang memasukkan penawaran itu 4. Yang satu mengundurkan diri, yang mundur itu industri sabun," imbuhnya.
Menurut perhitungan detikcom, dari 20.000 ton beras tersebut dilelang dengan harga Rp 1.165/kg. Padahal, sebelumnya Direktur Utama (Dirut) Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan bahwa pihaknya membayar Rp 8.100/kg ketika menyerap beras tersebut.
Untuk itu, pihaknya telah menyampaikan surat permintaan penggantian selisih hasil lelang kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
"Per kg itu kita sewaktu serap Rp 8.100. Persoalannya hanya satu, biaya selisih pengganti ada di siapa? Nah sekarang sudah dijawab Menkeu. Menkeu akan mengalokasikan sesuai hasil lelang laku berapa, selisih berapa, itu akan diganti oleh negara," papar Buwas usai menghadiri rapat koordinasi pembahasan tentang pangan di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/12/2019).
(zlf/zlf)