Mulai tahun depan pemerintah memang akan lebih gencar menghentikan layanan pembajakan yang melanggar Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Ujungnya, IndoXXI pun bakal kena. Bahkan, admin IndoXXI sudah mengunggah ucapan selamat tinggal di situs utamanya, mulai 1 Januari 2020 situs ini tidak akan menayangkan film gratis lagi.
Yang jadi pertanyaan, kalau IndoXXI memberikan fasilitas nonton gratis, bagaimana si admin bisa dapat pemasukan?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendapatan terbesar situs semacam ini adalah dari iklan banner yang terpasang. Bahkan, Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan, bukan cuma satu iklan yang muncul. Karena banyak bentuknya iklan pop-up, seringkali apabila salah klik, pengguna bisa dibawa ke iklan lainnya.
"Sebenarnya yang memberikan layanan gratis ini kan bukan hanya IndoXXI, tapi yang lain juga. Mereka itu memberikan layanan gratis tapi banyak iklannya kan? Kalau kita salah klik bisa langsung lari ke iklan," kata Heru saat dihubungi detikcom, Selasa (24/12/2019).
Heru juga sempat mengingatkan agar masyarakat jangan mudah tergiur dengan situs semacam ini. Pasalnya dibalik iklan-iklan yang bermunculan, ada potensi ancaman malware yang bisa menjangkiti perangkat yang digunakan.
Lebih dalam lagi, Analis keamanan siber Vaksin.com, Alfons Tanujaya menjabarkan jenis-jenis iklan yang terpasang di website IndoXXI bukan iklan sembarangan. Harga yang dipatok menurut Alfons sangat tinggi.
Pasalnya, iklan yang terpasang adalah iklan jenis abu-abu seperti iklan judi online sampai iklan pornografi. Alfons menyebutkan, harga iklan seperti ini memiliki tarif yang lebih tinggi karena iklan-iklan ini tidak bisa dipasang di situs-situs website yang konvensional.
"Iklan judi dan pornografi seperti itu harganya tinggi, mereka kalau mau pasang di tempat lain kan tidak bisa. Marginnya gede itu," kata Alfons.
Baca juga: Netflix Legal, Kok Masih Diblokir? |
Bukan cuma iklan, masih ada modus lain yang menambahkan pundi-pundi rupiah bagi si admin. Modus tersebut adalah dengan mengelabui pengakses untuk menginstall aplikasi sebelum mendownload film. Admin akan mendapatkan keuntungan di setiap aplikasi yang diunduh.
"Ada program yang memaksa pengguna untuk install aplikasi, itu spyware yang menyamar. Misalnya mau download Starwars, sebelum download dia akan bilang harus download ini dulu baru filmnya bisa download. Nah di situ masuklah spyware, malware," ungkap Alfons.
(dna/dna)