Diprotes Gojek Cs, Ini Alasan Ojol Rusia Sempat Pasang Tarif Murah

Diprotes Gojek Cs, Ini Alasan Ojol Rusia Sempat Pasang Tarif Murah

Tim detikcom - detikFinance
Jumat, 27 Des 2019 18:43 WIB
Foto: Dok. Maxim
Jakarta - Kemunculan ojek online (ojol) asal Rusia, Maxim, bikin geger para kompetitornya. Pasalnya, Maxim berani pasang tarif lebih murah dari dua raksasa Gojek-Grab. Apa alasannya?

Development Manager Maxim Indonesia Imam Mutamad mengatakan tarif murah yang diterapkan Maxim adalah sebagai upaya promosi di tahap awal kemunculannya. Pihaknya pun hanya mengenakan komisi 10% pada mitra pengemudi.

"Inilah yang kami tawarkan pada driver memberikan satu pilihan, tanpa tujuan berkompetisi dengan yang sudah ada lebih dulu. Kami memberikan pilihan kepada pelanggan ataupun driver. Jika dilihat pengembangan maxim mendapatkan respon positif dari pasar," kata Imam dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (27/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imam menyebut sebelum menerapkan harga yang sangat murah, Maxim melakukan perhitungan harga layak di setiap daerah. Setiap daerah menurutnya memiliki kemampuan yang berbeda-beda, untuk itu tarif yang berlaku tidak bisa disamaratakan.


Dalam bisnis ride hailing, Imam menilai sebenarnya terbuka bagi driver untuk menolak jika harganya tidak sesuai. Di sinilah Maxim melihat peluang yang sebelumnya belum ada, untuk memberikan pilihan.

"Kita tidak bisa paksakan harga harus tinggi dengan jumlah yang terbatas, akhirnya driver juga yang mengalami omzet sedikit karena penumpang dikit. Ini yang bisa menjadi pilihan, kami tidak melawan aturan, kami patuhi aturannya tapi kami berikan masukan," ungkapnya.

Seperti diketahui, sebelumnya Maxim menerapkan tarif minimum Rp 3.000 untuk 4 kilometer pertama. Padahal dalam aturan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 348 yang berlaku sejak tanggal 1 Mei 2019, tarif minimal sebesar Rp 7.000 hingga Rp 10.000 untuk 4 kilometer pertama.

Hal itu yang membuat kemunculannya diprotes para driver dari Grab dan Gojek. Driver dari dua aplikator tersebut sempat menggeruduk kantor penyelenggara Maxim di Jalan RM Sangaji, Gajahan, Pasar Kliwon, Solo. Mereka menuntut agar Maxim memberlakukan tarif sesuai aturan.




(fdl/fdl)

Hide Ads