Harga Cabai-Tomat Naik Jelang 2020, Kementan: Pedagang Aji Mumpung

Harga Cabai-Tomat Naik Jelang 2020, Kementan: Pedagang Aji Mumpung

Vadhia Lidyana - detikFinance
Selasa, 31 Des 2019 16:04 WIB
Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi/Foto: Vadhia Lidyana/detikFinance
Jakarta - Harga Cabai rawit merah, cabai rawit hijau, dan tomat naik menjelang tahun baru 2020. Berdasarkan pantauan detikcom di Pasar Gondangdia, Senin (30/12/2019), harga cabai tembus Rp 50.000 per kg.

Demikian pula dengan cabai rawit hijau yang naik menjadi Rp 35.000 per kg. Sedangkan, harga tomat tembus Rp 15.000/kg. Sedangkan, berdasarkan data dari InfopanganJakarta, Selasa (31/12/2019), harga cabai rawit merah tembus Rp 47.574/kg, cabai rawit hijau Rp 34.680/kg, sedangkan tomat Rp 13.319/kg.

Merespons hal tersebut, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi mengatakan, perbedaan harga pangan yang terjadi di Pasar Gondangdia memang karena pembelinya didominasi oleh kelas menengah atas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gondangdia kan pasar mahal. Kan di Jakarta itu ada namanya Pasar nggak mahal dan pasar mahal, contohnya Serpong, Gondangdia, Sentul. Memang pasar mahal dan memang konsumennya kelas menengah ke atas," kata Agung di Toko Tani Indonesia Center (TTIC), Jakarta Selatan, Selasa (31/12/2019).


Sementara itu, menurut Agung, komoditas pangan yang harganya naik belakangan ini adalah bawang merah. Kenaikan ini disebabkan dua bulan lalu harga bawang merah jatuh di level Rp 20.000/kg. Harganya kini sudah normal Rp 32.000/kg rata-rata seluruh Indonesia.

"Sekarang kembali ke normal, Rp 32.000 sesuai harga acuan pemerintah yang dikeluarkan di Kementerian Perdagangan. Jadi sebetulnya naik itu adalah kembali ke normal. Ini yang kita catat," tuturnya.

Pedagang Aji Mumpung

Namun, menyoroti harga di Pasar Gondangdia Rp 45.000/kg, dan di InfopanganJakarta Rp 41.000/kg, menurut Agung karena pedagang aji mumpung sedang hari raya.

"Kalau mau lihat di Kramat Jati, itu harganya berapa. Dia kan pasar induk, dia melepas berapa, ke konsumen berapa. Jadi kita lihat perbandingannya. Kalau sekarang di Kramat Jati Rp 20.000, di Gondangdia Rp 40.000, itu berarti yang keterlaluan siapa? Apakah itu mau kita biarkan. Nggak boleh dong. Rp 32.000 itu rata-rata seluruh Indonesia. Pedagang ini kan kadang-kadang mumpung Natal dan Tahun Baru, mumpung Ramadhan. Aji mumpungnya itu," tegas Agung.

Untuk itu, selama 20 hari menjelang akhir tahun, pihaknya intens menggelar pasar murah di Indonesia.

"Gelar pasar murah ini sebetulnya adalah untuk melawan spekulan. Sebetulnya barang ada tapi dinaikkan, saya lawan dengan gelar pasar murah. Desember kita lakukan, di seluruh Indonesia. Intensnya kita merencanakan h-20 dari Tahun Baru. Jadi mulai tanggal 10 Desember," pungkas Agung.




(hns/hns)

Hide Ads