KKP Ungkap Kapal Asing Sering Wira-wiri di Natuna, Ini Asalnya

KKP Ungkap Kapal Asing Sering Wira-wiri di Natuna, Ini Asalnya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Sabtu, 04 Jan 2020 13:46 WIB
Ilustrasi/Foto: Pool
Jakarta - Perairan Natuna memanas karena kapal coast guard China masuk tanpa izin ke wilayah Indonesia. Namun, China mengklaim daerah yang dilaluinya bukan teritori Indonesia.

Natuna sendiri memang sering dimasuki kapal nelayan asing. Menurut Plt. Dirjen Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Aryo Hanggono masih jarang nelayan lokal yang melaut di Natuna. Kalaupun ada, kemungkinan hanya ada kapal yang kecil.

"Memang ada penjagaan, cuma ya kan nggak setiap hari, mahal BBM-nya kalau setiap hari. Pada saat kosong, mereka masuk tuh pinter mereka masuk. Selain itu, kapal ikan kita di sana nggak banyak, yang ada juga kecil-kecil," kata Aryo kepada detikcom, Sabtu (4/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Aryo menyebutkan nelayan lokal kebanyakan melaut di daerah Dobo dan Arafura. Pasalnya, jenis ikan pelagis yang mudah ditangkap dan dijual ada di sana.

"Jadi kebanyakan golden fishing ground-nya tuh ke Arafura, Dobo. Kalau nelayan Jawa begitu. Di sana lebih banyak ikannya, ikan pelagisnya lebih banyak 2 setengah kali di sana," jelas Aryo.

Kemudian, wilayah Natuna jadi incaran kapal nelayan asing juga karena kaya hasil laut dan tempatnya pun strategis. Puluhan ribu kapal dari Malaysia, Thailand, Vietnam, hingga China disebut Aryo sering bolak-balik ke Natuna.

"Karena memang ada kedekatan geografis. Karena dekat dan banyak kekayaannya, puluhan ribu kapal itu. Mereka ini mau cari ikan tapi nggak mau jauh-jauh," ungkap Aryo

"Jadi Malaysia, Thailand, Vietnam, dan China maunya turun dikit dapat lah Natuna," katanya.

Selain itu, wilayah Natuna memang sering kosong. Maksudnya tanpa penjagaan, sebetulnya sudah ada penjagaan dan partroli namun tidak setiap hari. Ditambah lagi nelayan lokal jarang melaut di Natuna. Walaupun ada, itu juga hanya nelayan yang menggunakan kapal kecil.

"Memang ada penjagaan, cuma ya kan nggak setiap hari, mahal BBM-nya kalau setiap hari. Pada saat kosong, mereka masuk tuh pinter mereka masuk. Selain itu, kapal ikan kita di sana nggak banyak, yang ada juga kecil-kecil," kata Aryo.

KKP Ungkap Kapal Asing Sering Wira-wiri di Natuna, Ini Asalnya


Potensi Sumber Daya Laut Natuna

Mengutip laman KKP, secara total Natuna memiliki luas wilayah 264.198,37 Km2, dengan luas laut sebesar 262.197,07 Km2 sisanya daratan. Natuna terletak di antara 1° 16' - 7° 19' Lintang Utara dan 105° 00' - 110°00' Bujur Timur.

Adapun batas wilayah Kabupaten Natuna di sebelah utara berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja. Di timurnya dengan Malaysia Timur dan Kalimantan. Sebelah barat berbatasan dengan Semenanjung Malaysia dan Kepulauan Anambas. Lalu di selatannya berbatasan dengan Kabupaten Bintan.

Potensi sumber daya ikan laut Natuna berdasarkan studi identifikasi potensi sumber daya kelautan dan perikanan Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011 adalah sebesar 504.212,85 ton per tahun atau sekitar hampir 50% dari potensi WPP 711dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan (80% dari potensi lestari) mencapai 403.370 ton.

Pada tahun 2014, pemanfaatan produksi perikanan tangkap Kabupaten Natuna mencapai 233.622 ton atau mencapai 46% dari total potensi lestari sumberdaya ikan.Komoditas perikanan tangkap potensial Kabupaten Natuna terbagi dalam dua kategori, yaitu ikan pelagis dan ikan demersal.


Potensi ikan pelagis Kabupaten Natuna mencapai 327.976 ton/tahun, dengan jumlah tangkapan yang dibolehkan sebesar 262.380,8 ton/tahun (80% dari potensi lestari). Pada tahun 2014, tingkat pemanfaatan ikan pelagis hanya mencapai 99.037 atau 37.8% dari total jumlah tangkapan yang dibolehkan. Selebihnya yaitu sebesar 163.343,8 ton/tahun(62.25%) belum dimanfaatkan. Selain jenis ikan pelagis, ikan demersal juga memiliki peluang produksi yang tidak kalah besar.

Potensi ikan demersal di Kabupaten Natuna mencapai 159.700 ton/tahun, tingkat pemanfaatan pada tahun 2014, hanya sebesar 40.491 ton (25.4% dari potensi lestari). Artinya, masih ada sekitar 119.209 ton/tahun (74.6%) ikan demersal yang belum dimanfaatkan di Kabupaten Natuna.

Beberapa jenis ikan di Kabupaten Natuna, yang potensial untuk dikembangkan antara lain Ikan dari jenis kerapu-kerapuan, tongkol krai, teri, tenggiri, ekor kuning/pisang-pisang, selar, kembung, udang putih/ jerbung, udang windu, kepiting, rajungan, cumi-cumi dan sotong.

Hide Ads