"Tolong disampaikan bahwa menjadi pengusaha juga sangat mulia. Tidak ada namanya politisi mabrur. Yang mabrur hanya haji dan pengusaha, koreksi kalau saya salah," ujar Bahlil dalam keterangannya saat Diskusi Menyambut Haul Ke-31 di Yogyakarta, Sabtu, (4/01/2020).
Untuk itu, kata Bahlil, ke depannya para pengusaha berbasis santri harus mempersiapkan diri untuk digandeng investor dalam dan luar negeri dalam mengembangkan usaha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahlil mengatakan, salah satu kebijakan lembaga yang dipimpinnya adalah investor yang masuk dan berinvestasi di Tanah Air wajib menggandeng pengusaha di daerah dimana investasi itu berada.
"Sebab itu, santri-santri harus siap. Investasi nantinya juga bisa menggandeng atau bermitra dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)," ujar Bahlil
Bahlil mengatakan, pesantren tak hanya dijadikan sebagai basis siar agama, spiritualitas, dan aspek-aspek teologis. Pesantren juga dapat menjadi sentra menebar virus-virus kewirausahaan.
"Bagaimana agar santri santri juga menguasai dalam pengertian positif aspek ekonomi untuk kemaslahatan umat, bangsa dan negara," tuturnya.
(fdl/ara)