Bikin RI-China Bersitegang, Ini Sederet Kekayaan Alam Laut Natuna

Bikin RI-China Bersitegang, Ini Sederet Kekayaan Alam Laut Natuna

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 05 Jan 2020 07:00 WIB
Foto: KRI Tjiptadi dikerahkan untuk siaga mengamankan Laut Natuna (Antara Kepri/ Cherman) (Cherman)


Selain jenis ikan pelagis, ikan demersal juga memiliki peluang produksi yang tidak kalah besar. Potensi ikan demersal di Kabupaten Natuna mencapai 159.700 ton/tahun, tingkat pemanfaatan pada tahun 2014, hanya sebesar 40.491 ton (25.4% dari potensi lestari). Artinya, masih ada sekitar 119.209 ton/tahun (74.6%) ikan demersal yang belum dimanfaatkan di Kabupaten Natuna.

Beberapa jenis ikan di Kabupaten Natuna, yang potensial untuk dikembangkan antara lain Ikan dari jenis kerapu-kerapuan, tongkol krai, teri, tenggiri, ekor kuning/pisang-pisang, selar, kembung, udang putih/ jerbung, udang windu, kepiting, rajungan, cumi-cumi dan sotong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat kekayaan alamnya wajar saja banyak kapal asing ilegal yang mengintai Natuna. Lantas apa yang membuat Laut Natuna sering dimasuki kapal asing?

Natuna sendiri memang sering dimasuki kapal nelayan asing. Menurut Aryo penyebabnya karena masih jarang nelayan lokal yang melaut di Natuna. Kalaupun ada, kemungkinan hanya ada kapal yang kecil.

"Memang ada penjagaan, cuma ya kan nggak setiap hari, mahal BBM-nya kalau setiap hari. Pada saat kosong, mereka masuk tuh pinter mereka masuk. Selain itu, kapal ikan kita di sana nggak banyak, yang ada juga kecil-kecil," kata Aryo.


Hide Ads