Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap kemiskinan dan rasio gini atau ketimpangan tampak mengalami perbaikan sesuai target yang ditetapkan dalam asumsi dasar makro 2019.
"Di dalam negeri kita masih bisa ada perbaikan pembangunan, pengangguran ini membaik, kesejahteraan dari sisi kemiskinan posisi terendah dalam sejarah. Rasio Gini yang menggambarkan tingkat ketimpangan makin menurun pemerataan makin baik," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data yang dipaparkannya, tingkat kemiskinan turun menjadi 9,41% dari target 8,5-9,5%. Lalu tingkat ketimpangan juga turun menjadi 0,382, dari target 0,380-0,385.
Sayang untuk tingkat pengangguran, realisasi penurunannya hanya menjadi 5,28%. Sedikit meleset dari target yang ditetapkan 4,8-5,2%
Meski demikian, kinerja pemerintah patut diapresiasi karena dari tiga indikator tersebut, seluruhnya mengalami perbaikan dari tahun 2018. Bahkan, secara berkala 3 indikator kesejahteraan tersebut juga terus mengalami perbaikan sejak 2015.
"APBN ditujukan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, perluasan kesempatan kerja, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan," tandas dia.
(dna/ang)