Tiket Pesawat Mahal, Tol Jadi Primadona Baru Mudik di Jawa

Tiket Pesawat Mahal, Tol Jadi Primadona Baru Mudik di Jawa

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 13 Jan 2020 12:00 WIB
Foto: Dok
Jakarta - Imbas tiket pesawat mahal membuat banyak orang mengalihkan pilihan transportasinya dari jalur udara. Jalur darat menjadi salah satu alternatif paling banyak dipilih untuk mengalihkan penggunaan pesawat.

Paling jelas terlihat di Bali saat libur natal dan tahun baru kemarin. Sebanyak 40% lonjakan jumlah mobil tercatat masuk ke Bali.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bukan cuma tiket pesawat yang membuat masyarakat mengalihkan pilihan transportasinya ke jalur darat. Tersambungnya jalan tol Trans Jawa banyak yang semakin mudah digunakan menjadi alasan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir ini satu dinamika, kalau ke Bali menurut saya itu lebih banyak karena jalan tol ya, kan jalan tol lebih mudah dicapai sekarang. Solo-Surabaya cuma dua jam, Jakarta-Bandung tadinya lima jam sekarang 2,5 jam," ungkap Budi Karya usai menghadiri acara Kemenkominfo di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2020).

Disamping itu, Budi Karya sendiri menyambut baik peralihan transportasi ini. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah bagi yang ingin menggunakan jalur darat lebih baik pakai angkutan massal macam bus atau kereta.

"Sisi satu ini baik jadi orang mau ke berbagai moda. Hanya saja bagi saya kalau mereka ke darat seyogyanya naik angkutan massal kayak bus," kata Budi.



Menurut Budi Karya kini pihaknya pun sedang berupaya untuk meningkatkan angkutan umum jarak jauh.

"Dia ke darat bagus moda bervariasi, tapi di daratnya kami campaign dan tingkatkan pelayanan angkutan umumnya juga," kata Budi.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Badung AA Ngurah Rai Yuda Darma, lonjakan kendaraan terjadi di Bali saat libur Nataru. Diketahui lonjakan ini disebabkan oleh harga tiket pesawat yang masih mahal, sehingga masyarakat beralih naik mobil untuk liburan.

"Peningkatannya diperkirakan 40% yang diperkirakan disebabkan oleh jalan tol yang baru dan tiket pesawat masih mahal sehingga yang berlibur tahun baru ke Bali banyak membawa kendaraan pribadi," kata dia, Minggu (29/12/2019).




(eds/eds)

Hide Ads