Total dana yang diestimasikan sekitar Rp 600 miliar, meliputi pembangunan area komersial dan hotel Rp 475 miliar, marina untuk parkir kapal yacht dan beach club Rp 68 miliar, serta pengembangan dermaga penyeberangan dan terminal Rp 57 miliar.
"Jadi kawasan Marina Labuan Bajo adalah kawasan terintegrasi, di mana kita berharap ini akan jadi destinasi wisata baru di Labuan Bajo. Kita tahu Labuan Bajo satu dari lima destinasi wisata super prioritas yang sudah ditetapkan Presiden (Joko Widodo)," kata Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi di Inaya Bay Komodo, Labuan Bajo, Senin (20/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara pihaknya menilai pembangunan pariwisata idealnya memberikan dampak ekonomi yang lebih besar. Oleh karena itu, ketika ada visi membangun destinasi baru pariwisata harapannya para turis bisa terekspos dengan potensi lain, tidak hanya pulau sekitar Labuan Bajo.
"Kemudian harapannya waktu tinggal orang lebih panjang tidak hanya transit," sebutnya.
Oleh karenanya dianggarkan biaya Rp 600 miliar untuk pembangunan dermaga yang lebih baik, hotel, serta area berbelanja mulai dari produk UKM hingga brand internasional.
"Jadi orang kalau tinggal di sini nggak cuma menikmati hotel tapi bisa jalan-jalan juga di tempat commercial area ini, plus ada UKMnya," ujarnya.
Ada pula fasilitas hiburan lainnya seperti fasilitas parkir kapal yacht yang biasa digunakan turis mancanegara hingga beach club.
"Ada marina, ada beach club, itu biasanya adalah tempat keramaian yang lebih fun. Sekarang kan kebanyakan kalau malam Labuan Bajo sudah selesai gitu. Nah setelah ada beach club, yang tadi orang cuma di kapal, tinggal di Labuan Bajonya lebih panjang," tambahnya.
(toy/zlf)