Pendiri Lotte Group Meninggal, Siapa Pewaris Bisnisnya?

Pendiri Lotte Group Meninggal, Siapa Pewaris Bisnisnya?

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 20 Jan 2020 16:25 WIB
Foto: dok. Lotte Shopping Avenue
Jakarta - Konglomerat Korea Selatan (Korsel) sekaligus pendiri Lotte Group, Shin Kyuk-ho, tutup usia. Pria yang menghembuskan nafasnya di usia 98 tahun ini meninggalkan gurita bisnis, salah satunya Lotte Group.

Lantas, kepada siapa Lotte Group akan diwariskan? Dikutip dari berita Korea Selatan YonHap, Senin (20/1/2020), kedua Putra Kyuk-ho, yaitu Dong-joo dan Dong-bin sempat berselisih lantaran keduanya 'berebut' mengendalikan operasi perusahaan Kyuk-ho di Jepang dan Korea Selatan.

Sebenarnya sejak 2011 Kyuk-ho sudah menyerahkan operasi sehari-hari kelompok Lotte kepada putra bungsunya, Doong-bin. Putra bungsunya itu menjabat sebagai Chairman Lotte Group.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat pertikaian itu, Doong-bin memecat Dong-joo dari posisi eksekutif Lotte Group. Dong-bin secara resmi menjadi penerus ayahnya setelah mengambil kemudi dari kakak lelakinya.

Sebelum meninggal, Kyuk-ho sudah mengundurkan diri dari semua posisinya dalam operasi Lotte Group baik di Jepang maupun Korea. Namun, hingga saat ini belum diketahui bagaimana aset Kyuk-ho akan diwarisi oleh keluarganya.


Lotte Group mengatakan, aset pendirinya itu akan ditangani sesuai dengan hukum, dan hasilnya tidak akan mempengaruhi struktur tata kelola konglomerat. Masih dari YonHap, aset Kyuk-ho diperkirakan bernilai lebih dari 1 triliun won.

Lotte Group memiliki banyak afiliasi, termasuk Lotte Shopping Co, Lotte Chemical Corp dan Lotte Engineering & Construction Co. Kyuk-ho memegang 3,1% saham di Lotte Corp, perusahaan induk konglomerat, bersama dengan saham di Lotte Chilsung Beverage Co, Lotte Shopping Co, dan Lotte Confectionary Co.

Tidak berhenti di situ, Kyuk-ho juga memiliki 6,87% saham di afiliasi non-terdaftar Lotte Property & Development, serta aset real estat di Korea Selatan, diperkirakan mencapai sekitar 450 miliar won. Selain itu, Kyuk-ho juga memegang saham di afiliasi Jepang, termasuk 0,83% saham di Kojunsha Corp yang krusial, perusahaan holding virtual grup.




(hns/hns)

Hide Ads