Tarif ojek online (ojol) saat ini mulai dievaluasi kembali oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Tarif ojol pun sebelumnya memang diminta evaluasi oleh driver ojol, mulai dari besaran tarifnya hingga skema penentuannya.
Untuk membahas evaluasi tarif, Kemenhub pun mengumpulkan berbagai stakeholder kemarin Informasi ini didapat Ketua Umum Gaspool Lampung Miftahul Huda yang juga ikut diundang ke dalam rapat koordinasi evaluasi tarif.
"GASPOOL dapat undangan pembahasan OJOL dari Kemenhub. Ini kita otw (dalam perjalanan/on the way) Jakarta," kata Miftahul lewat pesan singkat kepada detikcom, Kamis (23/1/2020).
Miftahul juga memberikan softcopy undangan resmi Kemenhub kepada dirinya. Selain para perwakilan driver, berbagai pihak pun turut diundang dalam acara tersebut. Mulai dari Ditjen Aptika Kemenkominfo, Kakorlantas Polri, KPPU, dan aplikator.
Aplikator yang diundang adalah Grab dna9 Gojek. Bahkan, ojol Rusia Maxim pun dijadwalkan ikut dalam rapat ini.
Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi pun sempat mengatakan bahwa pihaknya akan mengundang para driver ojol untuk melakukan rapat membahas evaluasi tarif.
Baca juga: Ojol Bakal Jadi Transportasi Umum? |
"Besok (hari ini) kita ketemu sama mereka (driver ojol)," kata Budi ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, kemarin.
Lantas apakah dengan evaluasi tarif, ongkos ojol jadi makin mahal?