Bahkan aplikator yang satu ini melanggar aturan batas bawah tarif ojol yang ditentukan Kemenhub. Lantas apa alasan Maxim melakukan hal tersebut?
Menurut Public Relation Specialist Maxim Indonesia Havara Evidanika ZF alasan pihaknya mematok harga kelewat murah karena mengikuti strategi internasional perusahaan induknya di Rusia. Menurutnya, strategi Maxim adalah menjadi perusahaan layanan transportasi dengan biaya paling terjangkau.
"Itu memang strategi internasional kita, ini kita kan dari Rusia. Ini di seluruh negara kita memposisikan diri sebagai perusahaan layanan transportasi yang terjangkau," kata Havara ditemui di Hotel Ibis Styles Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2020).
Menurutnya, di banyak negara tidak ada tarif transportasi yang diatur pemerintah. Semua diatur pasar.
"Nah karena di Indonesia tarif itu ternyata diatur, biasanya kan diatur pasar. Nah ini diatur pemerintah, maka kami harus terima," kata Havara.
Baca juga: Langgar Aturan Tarif, Maxim Bisa Ditutup |
Havara pun menegaskan, Maxim sudah menyesuaikan harga di 24 daerah operasionalnya di Indonesia sejak tanggal 22 Januari lalu. Hal itu menyusul surat peringatan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang berisi ancaman blokir bila tidak menyesuaikan tarif.
"Jadi memang kemarin surat diterima tanggal 20 kita terima tanggal 22. Kita sudah langsung comply di 22. Kita sudah berlakukan penyesuaian tarif di 24 cabang Maxim di Indonesia," ungkap Havara.
(dna/dna)